Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Buru Bupati Mandailing Natal

Kompas.com - 15/05/2013, 02:51 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi Pemberantasan Korupsi memburu Bupati Mandailing Natal Hidayat Batubara. Perburuan itu terkait operasi tangkap tangan KPK dalam tindak pidana penyuapan yang diduga dilakukan seorang pengusaha berinisial S untuk mendapatkan proyek dana Bantuan Daerah Bawahan di Kabupaten Mandailing Natal.

Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengungkapkan, KPK masih terus memburu Hidayat. Menurut Zulkarnain, hingga Selasa (14/5) pukul 21.00, KPK masih belum menangkap Hidayat. KPK baru menangkap pengusaha berinisial S yang diduga menyuap Bupati Mandailing Natal. ”Tim masih berada di lapangan,” kata Zulkarnain di Jakarta, semalam.

Menurut dia, suap-menyuap ini terkait dengan pemenangan proyek dana Bantuan Daerah Bawahan di Kabupaten Mandailing Natal. ”Ini terkait proyek dana Bantuan Daerah Bawahan,” kata Zulkarnain.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengakui, KPK memang melakukan operasi tangkap tangan di Sumatera Utara. ”Memang ada operasi tangkap tangan di wilayah Sumatera Utara yang berkaitan dengan penyelenggara negara yang diduga menerima sesuatu,” kata Johan.

Menurut Johan, sejumlah orang yang diduga terkait tindak pidana korupsi berupa penyuapan telah diamankan. ”Ada lebih dari satu yang sudah diamankan. Mereka kini dititipkan penyidik KPK di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,” ujarnya.

Kemungkinan besar, karena operasi tangkap tangan masih terus dilanjutkan, mereka yang diduga terlibat dalam suap-menyuap tersebut bakal ditahan dulu di Medan. Pihak-pihak yang diduga terlibat, kata Johan, belum akan dibawa ke Jakarta.

Geledah rumah

Penyidik KPK pun menggeledah rumah Hidayat Batubara di Medan, Sumatera Utara, Selasa sejak pukul 10.00 hingga 19.00. Ada enam penyidik KPK ditemani beberapa polisi dari Kepolisian Sektor Medan Baru memasuki rumah Hidayat di Jalan Sei Asahan Nomor 76 Medan. Rumah tersebut dipagari tembok setinggi 3 meter dan pintu gerbang yang nyaris tak bercelah.

Selama masa penggeledahan, beberapa penyidik KPK dan polisi keluar masuk rumah. Namun, mereka enggan memberikan informasi mengenai penggeledahan tersebut. ”Nanti tanya saja sama Bang Johan (Juru Bicara KPK). Ke Bang Johan saja,” ujar seorang penyidik saat ditanya wartawan.

Sekitar pukul 17.00, seorang polisi menjemput Kepala Lingkungan I, Usman (65). Dia dibawa masuk ke rumah Hidayat. Pukul 19.00, dua mobil memasuki pekarangan rumah Hidayat yang gelap. Pintu gerbang lantas ditutup penjaga. Sekitar 10 menit kemudian, mobil tersebut keluar dan berlalu meninggalkan rumah itu. Usman dibawa serta oleh para penyidik KPK. Berdasarkan informasi, dia dibawa ke Kejaksaan Tinggi Sumut.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sumut Chandra Purnama menjelaskan, pihaknya diajak koordinasi oleh KPK mengenai operasi terhadap Hidayat.

”Kami sudah menyediakan tempat (penahanan) untuk para tersangka. Namun, kami belum bisa memberikan keterangan siapa saja yang ditangkap,” ujarnya.(MHF/BIL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com