Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemprov DKI Belum Bayar Gaji Operator Pintu Air

Kompas.com - 16/05/2013, 14:11 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memeriksa kelengkapan data petugas operator saringan sampah otomatis atau pintu air yang belum mendapatkan gaji selama empat bulan. Jumlah petugas yang diajukan itu sangat banyak sehingga ada kemungkinan petugas fiktif dimasukkan dalam data tersebut.

"Mereka masukin daftar 200 orang lebih setiap sudin (suku dinas/wilayah), sedangkan setiap bulan sudah kami kasih Rp 400 juta lebih. Namun, enggak jelas mereka kerja di mana dan jam berapa. Makanya, kami minta daftar dan nomor telepon operator itu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Basuki mengatakan, setiap suku dinas di setiap wilayah administratif Jakarta meminta uang pembayaran untuk 200 operator yang telat mendapatkan gaji. Akan tetapi, sungai di Jakarta masih banyak yang kotor dan dipenuhi sampah. Untuk itu, Basuki memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mengumpulkan data berupa nama, nomor telepon, waktu jam penjagaan, dan lokasi tempat mereka menjaga pintu air.

Menurut Basuki, pengumpulan data itu bisa menjadi cara mencari tahu apakah para pegawai tersebut fiktif atau nonfiktif. Jika benar pegawai tersebut fiktif,  Pemprov DKI tidak akan segan-segan melaporkan kepada instansi yang mencoba mengelabui Pemprov DKI Jakarta kepada polisi.

"Kalau cuma nama dan telepon, kan, bisa saja mereka masukkan nama fiktif. Makanya, diminta lokasi dan waktu jaganya juga supaya bisa dipantau oleh CCTV yang ada di ruangan Pak Gubernur," kata Basuki.

Karena belum ada kelengkapan data penjaga operator pintu air itu, Basuki mengatakan, Pemprov DKI belum membayarkan gaji mereka karena uang yang digunakan untuk membayar petugas operator merupakan uang milik rakyat.

Sebelumnya, operator saringan sampah otomatis di seluruh Jakarta mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untuk meminta pertanggungjawaban atas keterlambatan pembayaran gaji selama empat bulan. Koordinator aksi wilayah timur sekaligus operator saringan sampah otomatis pintu air Cawang, Ahmad Suryanegara, mengatakan, gaji belum dibayarkan sejak Januari. Namun, gaji bulan Januari akhirnya dibayarkan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU

Ahmad mengatakan, kedatangan mereka ke Dinas PU tidak mendapat sambutan baik. Menurut dia, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan hanya menemui mereka sebentar tanpa memberikan kepastian kapan gaji mereka akan dibayarkan. Dalam pertemuan kurang dari 10 menit itu, Manggas hanya meminta nomor telepon dan alamat mereka satu per satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com