Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Istri Dada Rosada Menggantikan Membuka Bandung Fashion Weeks..

Kompas.com - 19/05/2013, 05:17 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah kediaman Wali Kota Bandung Dada Rosada, Jumat (17/5/2013). Sehari sesudahnya, Sabtu (18/5/2013), Dada batal membuka Bandung Fashion Weeks di Plaza Balai Kota. Pembukaan acara akhirnya hanya dilakukan oleh istri Dada, yang juga adalah Ketua PKK Kota Bandung, Nani Suryani Rosada.

Sepanjang kegiatan, Nani terlihat tegar, termasuk ketika harus berulang kali didatangi wartawan dari beragam media yang menanyakan pertanyaan itu-itu saja. "Bapak ada, baik-baik saja, semua ikuti prosedur hukum dan jalani apa adanya," ujar Nani setiap kali ditanya tentang keberadaan Dada dan tanggapannya soal penggeledahan rumah oleh KPK.

Pertanyaan tentang perasaan termasuk dalam daftar pertanyaan "itu-itu saja" yang disodorkan pada Nani.  "Kalau sedih, manusiawi ya," ujarnya. Dia pun menjawab dengan nada yang tetap terjaga, bahwa penggeledahan rumah tersebut tidak mengganggu agenda kunjungan ke warga, termasuk rangkaian sosialisasi Pemilu Wali Kota Bandung. Menurut Nani, semua harus dijalani dengan ikhlas dan harus bersikap kooperatif terkait penyidikan KPK.

Selama tiga jam di Balai Kota, Nani masih diburu kaum ibu untuk berfoto bersama. Nani pun meladeni permintaan ibu-ibu PKK dari 30 kecamatan di Bandung yang menjadi peserta lomba merangkai bunga itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik KPK menggeledah rumah dinas dan rumah pribadi Dada Rosada, Jumat (17/5/2013). Penggeledahan ini terkait dugaan pemberian suap pada Setyabudi Tejocahyono, hakim di Pengadilan Negeri Bandung. Kasus itu diduga juga melibatkan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung, Herry Nurhayat.

Selama penggeledahan, Dada tidak berada di kedua rumah itu. Saat dikonfirmasi, Dada hanya menyampaikan salam kepada wartawan. "Salam kepada para sahabat," tulis Dada singkat. Dari rumah pribadi Dada, penyidik KPK hanya membawa sim card dan riwayat hidup. Namun dari pendopo Kota Bandung, penyidik mengangkut empat dus yang isinya tidak diketahui.

Saat kembali dihubungi melalui layanan pesan, Dada mengaku sedang istirahat dan konsentrasi menghadapi pemeriksaan yang diagendakan pada Senin (20/5/2013). "Saya tidak ada kegiatan/diwakilkan konsentrasi u/ senen," tulis Dada.

Informasi mengenai jadwal pemeriksaan Dada di KPK, sebelumnya disampaikan oleh Juru Bicara KPK Johan Budi SP. Dalam kasus ini, KPK menahan dan menetapkan empat orang sebagai tersangka. Selain Setyabudi, tersangka lain adalah Toto Hutagalung, Asep Triana, dan Herry Nurhayat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com