Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Tak Lulus UN, Seorang Siswi Gantung Diri

Kompas.com - 19/05/2013, 10:05 WIB

Ditambahkan Arist, UN membuat siswa menjadi tertekan, baik itu sebelum maupun sesudah pelaksanaan UN. Dengan begitu kejiwaan siswa menjadi terganggu. Apalagi setelah lulus, para siswa juga susah untuk memilih sekolah.

Anggota Akademi Pengetahuan Indonesia (AIPI) Henry Alexis Rudolf Tilaar menyatakan bahwa UN tidak sesuai dengan UUD 45 dan Pancasila, sehingga UN harus dihapus. Menurutnya, UN membuat terjadinya pembohongan berjamaah. Mulai dari kepala dinas hingga ke siswa melakukan pembohongan agar bisa lulus UN.

Membukakan mata

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila menyebutkan bahwa bunuh diri FW merupakan musibah sekaligus membukakan mata bagi semua masyarakat Depok. Peristiwa tersebut harus melecut RT dan RW serta para warga untuk mendata warga yang tidak mampu melanjutkan sekolah.

"Mungkin tertekan menghadapi UN. Namun saya melihat ini karena tidaksanggupan untuk melanjutkan sekolah. Mungkin juga kepala sekolahnya tidak mensosialisasikan kepada siswanya bahwa Kota Depok mempunyai program menyekolahkan masyarakat tak mampu," tuturnya.

Hery menambahkan bahwa sosialisasi program sekolah untuk siswa tak mampu sudah dilakukan ke seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) hingga ke kepala sekolah negeri. Begitu juga ke sekolah swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com