Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Dua Perahu Karet Hibah PMI untuk Kampung Pulo

Kompas.com - 20/05/2013, 13:53 WIB
Norma Gesita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PMI pernah memberikan dua perahu karet kepada warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang menjadi langganan banjir. Di saat banjir seperti ini, perahu tersebut sangat berguna untuk evakuasi dan transportasi warga.

Namun, warga hanya bisa memanfaatkan satu perahu kayu yang juga merupakan pemberian PMI. Perahu karet tak bisa digunakan karena kempes akibat dijadikan mainan anak-anak.

"Perahu karet yang kuning udah rusak dimainin anak-anak. Sekarang tinggal perahu kayu saja," tutur Muhammad Nurdin (50), salah seorang warga di RT 04 RW 03, Kampung Pulo, saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya yang terendam banjir, Senin (20/5/2013).

Kondisi perahu kayu itu juga sudah tidak terlalu baik, dan tidak seaman perahu karet. Namun, keadaan yang mendesak membuat warga terpaksa menggunakan perahu tersebut untuk beraktivitas. Perahu kayu itu juga tidak bisa dibawa jauh dari RT 03 dan RT 04 karena terhalang tiang listrik dan sempitnya jarak antargang.

Banjir yang terjadi di Kampung Pulo adalah banjir kiriman dari Depok, Bogor, dan sekitarnya yang menyebabkan meluapnya Kali Ciliwung. Sejak pukul 03.00, Senin dini hari, air mulai meninggi sampai pukul 08.00 dengan ketinggian antara 30 cm - 200 cm.

Selama bulan Mei, sudah enam kali banjir menggenangi kawasan permukiman Kampung Pulo. Warga Kampung Pulo yang sudah terbiasa dengan banjir, tak ada yang mengungsi dari rumahnya.

"Belum ada yang ngungsi. Semuanya rumah tingkat, jadi tetap tinggal di rumah saja," terang Nurdin.

Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengatakan, terdapat 952 kepala keluarga yang berada di tujuh RW dan 36 RT yang terendam banjir. "Hanya RT 06 yang tidak banjir," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com