Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Kampung Bandan Suram dan Menakutkan

Kompas.com - 22/05/2013, 02:00 WIB

Mereka umumnya tinggal di luar kota Jakarta, seperti Bogor, Serpong, dan Tangerang. Karena itu, Stasiun Kampung Bandan menjadi akses utama bagi mereka. Stasiun ini setiap hari melayani sekitar 2.500 penumpang menuju Bogor (60 persen), Tangerang (30 persen), dan Serpong (10 persen).

Sayangnya, fasilitas dan sarana menuju stasiun kurang mendukung keamanan calon penumpang karena, selain suram, juga tidak ada penjaga keamanan di sepanjang jalan menuju loket. Ancaman perampokan, pelecehan seksual, dan pemerkosaan selalu terbayang di benak mereka.

”Saya selalu diingatkan teman-teman agar tidak melewati jalan sempit itu setelah pukul 19.30. Takut terjadi apa-apa,” ujar Linda.

Miskin fasilitas

Selain itu, kondisi di stasiun juga miskin fasilitas. Fasilitas toilet dan parkir kendaraan bermotor tidak ada. Bahkan, ketika seorang calon penumpang menanyakan toilet kepada petugas di loket, mereka kebingungan menjawab. ”Sedang rusak, ke toilet di mushala saja,” jawab petugas itu. Akan tetapi, Yani (30), calon penumpang, mengaku tidak berani menggunakan toilet di stasiun.

Kepala Stasiun Kampung Bandan Agung Saputro mengakui keterbatasan itu. ”Kami sedang melakukan pembenahan, penertiban, dan sterilisasi stasiun serta alur penumpang. Stasiun akan disterilkan dari warga sekitar yang sering beraktivitas di sekitar peron,” kata Agung.

Hal itu dilakukan dalam rangka pemberlakuan tiket elektronik meski belum optimal. Warga dan calon penumpang masih saja melintasi jalan di ujung peron meski telah diberi tulisan dilarang melintas. Bahkan, beberapa anak warga sekitar masih tampak bermain di sekitar loket.

Hal itu seharusnya tak boleh terjadi karena stasiun ini berada di lokasi bisnis yang strategis. Wajar jika Yuni, Rinta, Linda, dan Yani harus berjuang mencapai stasiun sebelum pukul 19.30. Jika tidak, mau tidak mau, mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk ongkos angkot ke Stasiun Jakarta Kota. (k09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com