Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pemprov Butuh Lahan Sangat Banyak Sekali

Kompas.com - 23/05/2013, 20:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan lahan yang sangat banyak. Lahan itu antara lain dipergunakan untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan rumah susun (rusun).

"Sekarang ini, kita butuh lahan yang sangat banyak sekali untuk menampung rusun yang dibutuhkan masyarakat," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (23/5/2013).

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta bertekad mengejar perusahaan pengembang properti yang memiliki tanggungan membangun rusun untuk umum. Tanggungan itu diperkirakan setara dengan 680 rusun.

Mengenai rencana mengubah rumah dinas camat dan lurah serta bangunan lain menjadi taman pedagang kaki lima, Jokowi mengatakan masih akan mengecek keberadaan rumah dinas tersebut. Menurutnya, bangunan milik Pemprov DKI yang sudah tidak berfungsi lagi pada akhirnya harus dibongkar. Penggunaan atas aset pemerintah itu harus diarahkan ke hal yang lebih produktif, seperti rusun atau taman PKL.

Jokowi mengatakan, ia belum mengecek apakah rumah dinas lurah dan camat tersebut sudah tidak produktif. "Saya terus terang ngomong apa adanya dan saya belum mengeceknya," kata mantan Wali Kota Surakarta itu.

Pemprov DKI Jakarta akan membongkar rumah dinas camat dan lurah untuk kemudian diganti menjadi taman PKL. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, camat dan lurah di Jakarta sudah cukup mampu sehingga tidak membutuhkan rumah dinas. Untuk itu, rumah-rumah yang sudah jelek akan dicabut izinnya dan diubah menjadi taman PKL supaya PKL tidak berjualan di tempat-tempat umum.

"Dia punya rumah sendiri. Ini DKI, camat lurahnya punya duit itu," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, taman PKL ini nantinya akan bisa dibuat sebagai tempat berjualan pedagang-pedagang kaki lima. Hal ini tidak menyalahi aturan karena gaji pegawai tingkat camat dan lurah di Jakarta sudah cukup besar. Setiap bulan, paling sedikit mereka dapat menerima upah sebesar Rp 7 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com