JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah memperoleh keuntungan dari bisnisnya di dunia kesehatan, harusnya rumah sakit melakukan tanggung jawab sosial, salah satunya dengan ikut mendukung program Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Hal itu disampaikan Panji Virgianto, anggota Lembaga Sosial Kemasyarakatan "Halo Jakarta". Menurutnya, tidak ada alasan rumah sakit menolak KJS karena alasan merugi.
"Rumah sakit sudah sekian puluh tahun untung sekarang diminta CSR-nya (corporate social resposibility), baru enam bulan udah mengeluh," kata Panji di Bundaran HI pada Minggu (26/5/2013).
Panji menuding, sejumlah rumah sakit yang tidak mau ikut KJS hanya mencari-cari kesalahan agar bisnis mereka tidak terganggu. Dengan mengatasnamakan bangkrut, kata Panji, rumah sakit tega tidak memberikan pelayanan sosial bagi warga tidak mampu.
"Harusnya jika ada kelemahan laporkan ke eksekutif, khususnya dinas sehingga ada komunikasi yang baik. Bukannya malah menjelek-jelekan," tegas Panji.
Seperti diberitakan, terkait kekisruhan sistem pembayaran Kartu Jakarta Sehat, sempat ada 16 rumah sakit yang sempat menyatakan diri keluar dari salah satu program andalan Pemprov DKI Jakarta tersebut. Menurut ke-16 rumah sakit yang keberatan itu, Pemprov DKI terlalu terburu-buru dalam memberlakukan KJS yang sistemnya belum matang. Namun, akhirnya 14 rumah sakit tidak jadi keluar dari KJS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.