Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSM Ikut Awasi Pascapenutupan Kremil

Kompas.com - 28/05/2013, 22:59 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Komunitas Peduli Kremil, lembaga swadaya masyarakat, siap mengawasi dan memantau lokalisasi Kremil, Tambak Asri, Surabaya, pascaditutup secara resmi oleh Kementerian Sosial, Pemprov Jawa Timur, dan Pemkot Surabaya, Selasa (28/5/2013).

Ketua Komunitas Peduli Kremil (KPK) Daniel Lukas Rorong mengatakan perlu diwaspadai dan diantisipasi dampak-dampak sosial yang pastinya akan muncul pascapenutupan seperti pengangguran, meningkatnya aksi kriminalitas, prostitusi terselubung, dan yang parah terjadinya tindakan pelecehan seksual.

"Karena sebelumnya tak sedikit orang yang menggantungkan hidupnya di kawasan ini, seperti penjual makanan, tukang pijat, buruh cuci, buruh setrika, tukang becak, dan masih banyak lagi yang lainnya," katanya.

Belum lagi, lanjut Daniel, aspek keamanan dan kenyamanan untuk warga khususnya anak-anak serta remaja putri, yang bermukim di kawasan Tambak Asri ini pascapenutupan lokalisasinya.

"Perlu peran banyak pihak, tak hanya pemerintah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Untuk itu, kami dari Komunitas Peduli Kremil juga siap membantu," ujar Daniel yang juga warga asli Kremil.

Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan di Kremil, Daniel mengaku sudah punya rencana ke depan, khususnya untuk pembinaan dan kenyamanan anak-anak serta remajanya.

"Kami berencana membuka perpustakaan, pelatihan internet, serta sarana bermain. Semuanya gratis," kata Daniel, yang sudah bergelut untuk pendampingan warga, tak terkecuali bagi para mucikari dan pekerja seks komersial, di Lokalisasi Kremil sejak 2007.

Tak hanya itu, KPK juga akan rutin menggelar seminar bahaya narkoba, antisipasi seks bebas dan pendidikan moral untuk anak-anak dan remaja Kremil. "Bagaimanapun juga, mereka adalah generasi penerus bangsa," kata Daniel.

Sementara untuk para orangtua, KPK juga akan menggelar secara bergilir pelatihan atau kursus-kursus seperti memasak, membatik, tata rias kecantikan, pemeriksaan kesehatan gratis, dan lain sebagainya.

"Ini sesuai dengan tagline kami yakni mewujudkan Kremil ’Menuju Harapan Baru’. Dan tentunya, kami akan bekerja sama dengan banyak pihak," katanya.

Sebanyak 354 pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kremil, Tambakasri, Kota Surabaya, mendapat bantuan modal usaha dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 1.575.300.000.

"Saya bahagia dengan adanya semangat dari Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya yang sudah berupaya menutup lokalisasi dengan cara persuasif. Mereka kembali ke daerahnya dengan mendapat bantuan modal usaha," kata Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Aljufri, saat menghadiri penutupan lokalisasi Kremil, Tambakasri, Surabaya, Selasa.

Mensos memberikan contoh bahwa di China yang merupakan negara komunis dan atheis, tidak ada tempat lokalisasi. Sementyara Indonesia merupakan negara agamis yang tentunya patut disayangkan jika masih banyak lokalisasi.

"Tidak ada satu alasan yang tidak bisa keluar dari masalah ini. Kalau kita benar-benar takut pada Allah, pasti ada jalan keluar," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com