Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Masyarakat Muara Angke Susah, Ya...

Kompas.com - 30/05/2013, 11:56 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kesusahan mengurusi masyarakat di Muara Angke, Jakarta Utara. Sebab, warga di Muara Angke tidak mau direlokasi ke rusun-rusun yang sudah disediakan dan bersikeras tinggal di daerah tersebut.

"Ini masyarakatnya susah, ya. Tapi, ginilah, kita kan sudah konsolidasi tanah, kan, tapi masalahnya masyarakat ngotot. Dikasih rusun pun mereka tidak mau pindah," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (30/5/2013).

Basuki mengungkapkan, seharusnya, mereka mau dipindahkan supaya bisa dibangunkan rusun di tempat tersebut. Namun, mereka menolak untuk pindah sehingga kalaupun rusun sudah siap digunakan, warga tidak akan mau pindah ke rusun yang sudah siap sedia.

Alasan mereka tidak mau pindah, kata Basuki, karena tidak mau tinggal di rusun dan harus membayar sewa. Padahal, jika tinggal di rusun yang disediakan Pemprov DKI, warga tidak akan dikenakan biaya sewa, tetapi hanya uang dikenakan biaya pemeliharaan rusun Rp 5.000-Rp 6.000 per hari.

Menurut Basuki, biaya sebesar itu dirasa sangat murah dan terjangkau oleh warga. Dengan biaya seharga rokok, mereka bisa tinggal di tempat yang lebih baik. Kalau mereka mau pindah, kemudian Pemprov membangun kembali rusun di tempat kumuh, sedikit demi sedikit wilayah kumuh akan segera berkurang.

Basuki menambahkan, sudah ada 700 orang yang ribut tidak mau pindah dari Muara Angke. Pemprov DKI pun memutuskan untuk tetap membangun rusun terlebih dahulu supaya warga bisa percaya bahwa Pemprov menyediakan rusun untuk kebaikan kehidupan lingkungan masyarakat.

"Nanti kalau sudah bangun, kita panggil mereka jadi saksi. Lebih baik tinggal di sini atau di sana. Tapi, kalau belum jadi, kita enggak bisa ngomong. Jadi, kita jadiin dulu," tambahnya.

Sebelumnya, pengosongan lahan di kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pendaratan Ikan Muara Angke untuk pembangunan rumah susun menghadapi kendala tanah untuk relokasi. Warga enggan pindah sebelum ada tempat penampungan, sementara pelaku usaha pengolahan ikan berharap ada lahan untuk relokasi usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com