Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Progresif Ditunda

Kompas.com - 31/05/2013, 03:09 WIB

Jakarta, Kompas - Pelaksanaan tarif progresif kereta rel listrik, yang sedianya diberlakukan 1 Juni, diundur sampai dengan 1 Juli. Selama sebulan ini, operator berencana menyosialisasikan penggunaan tiket elektronik kepada penumpang dan memperlancar petugas di loket dan stasiun.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo, Kamis (30/5), mengatakan, penggunaan tiket elektronik tetap akan diberlakukan di 63 stasiun Jabodetabek, tetapi belum diterapkan penuh sepan- jang hari.

”Kami mencoba tiket elektronik di jam tidak sibuk, yakni pukul 09.00 sampai 16.00 di 63 stasiun, mulai 1 Juni,” kata Tri.

Di luar jam pemberlakuan tiket elektronik itu, operator akan menggunakan tiket kertas. Karena masih adanya dua jenis tiket ini, pemberlakuan tarif progresif juga belum bisa dilakukan. Tarif tiket sampai bulan Juni akan berlaku seperti tarif saat ini.

Nantinya, dengan tarif progresif, untuk lima stasiun pertama, penumpang dikenai tarif Rp 3.000. Dan untuk setiap tiga stasiun berikutnya, harga tiket ditambah Rp 1.000.

Pemberlakuan tarif progresif sangat bergantung pada jauh-dekat perjalanan penumpang. Jarak tempuh penumpang diukur saat penumpang menempelkan tiket elektronik di pintu masuk dan keluar.

Tri mengatakan, saat uji coba yang dilakukan pada Mei ini, masih terlihat berbagai persoalan, baik yang dilakukan petugas lapangan maupun penumpang. Persoalan ini membuat penumpukan penumpang di sejumlah stasiun. ”Melihat hal ini, kami memutuskan untuk lebih menggencarkan sosialisasi penggunaan tiket elektronik ke penumpang sebelum tiket diberlakukan penuh di bulan Juli,” kata Tri.

Dia menambahkan, pada bulan Juli, tiket multitrip atau tiket isi ulang juga akan diberlakukan bersamaan dengan pemberlakuan tarif progresif.

Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, secara bertahap, waktu penggunaan tiket elektronik akan ditambah sebelum pemberlakuan tiket jenis ini seutuhnya. ”Kami akan terus mengevaluasi penggunaan tiket. Kalau sudah memungkinkan, waktu uji coba akan ditambah agar semua benar-benar siap saat pemberlakuan tiket elektronik ini,” katanya.

Masih bingung

Di sejumlah stasiun, uji coba tiket elektronik terus dilakukan. Di Stasiun Serpong, uji coba dilakukan selama empat jam, mulai pukul 10.00 hingga pukul 14.00.

Pihak stasiun memberikan tiket elektronik kepada calon penumpang. Untuk masuk ke peron, penumpang harus menempelkan kartu itu ke pintu elektronik yang sudah terpasang di stasiun. Banyak penumpang yang belum paham cara memakai tiket elektronik. ”Sosialisasinya kurang, jadi kami bingung meskipun sebenarnya gampang, tinggal tempel saja terus masuk,” kata Randi (25), warga Serpong.

Kepala Stasiun Serpong Satia mengatakan, uji coba tiket elektronik ini berlangsung lancar. ”Kalau dari sisi infrastruktur sudah siap. Pintu elektroniknya sudah online. Masalahnya, hanya masyarakat yang belum terbiasa dengan sistem ini,” katanya.

Gangguan teknis sempat terjadi dalam uji coba di Stasiun Sudimara. Menurut Kepala Stasiun Sudimara Suardi, uji coba urung dilaksanakan sesuai jadwal karena listrik ke pintu elektronik mati. ”Para teknisi masih berusaha mengatasi masalah itu. Akibatnya, rencana menjual tiket elektronik belum bisa dilakukan,” katanya.

Uji coba tiket elektronik ini masih berlangsung satu arah saja. ”Untuk hari ini (kemarin) baru arah dari Serpong ke Tanah Abang saja, sebaliknya masih belum,” kata Suardi.

Sejumlah stasiun terlihat masih terus melakukan pembenahan. Untuk mendukung pelaksanaan tiket elektronik dan tarif progresif, beberapa stasiun memasang gerbang elektronik baru, seperti di Stasiun Rawabuntu, Sudimara, dan Pondok Ranji.

Suardi mengatakan, selain gerbang elektronik, pembenahan lain juga dilakukan, misalnya perbaikan tempat penjualan tiket dan perbaikan tempat parkir.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Humas PT KAI Daop I Sukendar Mulya mengatakan, pembongkaran kios di stasiun masih dilakukan. ”Masih ada stasiun yang belum selesai pembongkaran kios, antara lain Stasiun Kranji,” katanya.

Pemasangan pintu elektronik juga masih dikerjakan di sejumlah stasiun setelah pembongkaran kios selesai dilakukan. Sukendar mengatakan, pemasangan pintu elektronik di sejumlah stasiun yang belum selesai dilakukan antara lain di Stasiun Universitas Indonesia. Kios di stasiun itu baru dibongkar pada Rabu lalu. (RAY/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com