Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Walkot Jaktim: Kita Hanya Bisa Tawarkan Rusun

Kompas.com - 31/05/2013, 16:12 WIB
Norma Gesita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Jakarta Timur mengaku tidak bisa berbuat apa-apa jika warga Kampung Srikandi menolak penawaran tinggal di rusun. Menurut Wakil Wali Kota Jakarta Timur Husein Murad, mereka hanya bisa menawarkan rusun saja.

"Kita tidak bisa buat apa-apa selain tawaran rusun. Ini kan masalah warga dengan PT (Buana Estate). Lagi pula, ini bukan penertiban, tapi hanya eksekusi dari putusan pengadilan," kata Husein saat ditemui Kompas.com di Arion Mall, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2013).

Husein mengatakan, bukan hanya pihaknya yang menawarkan warga Srikandi tinggal di rusun. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga sudah menawarkan hal serupa kepada warga, tetapi ditolak.

"Kami kan sudah tawarkan rusun. Pak Jokowi juga sudah kunjungi mereka untuk tawarkan lagi. Tapi mereka enggak mau," terangnya.

Masalah penolakan warga karena rusun dianggap tidak layak huni, menurut Husein, hal itu hanya masalah persepsi saja. Selain itu, PT Buana Estate dikatakannya juga telah memberikan santunan untuk tiap-tiap kepala keluarga. Namun, kebanyakan warga menolak tawaran tersebut. "Mereka tolak karena katanya kurang," ujar Husein.

Kasus ini, menurut Husein, bukanlah merupakan penertiban, melainkan eksekusi putusan pengadilan. Oleh karena itu, pihaknya tak dapat berbuat banyak karena ini adalah masalah warga Kampung Srikandi dengan PT Buana Estate.

Sebelumnya lahan seluas 5,5 hektar yang berada di Jalan Srikandi RT 07 RW 03, Kelurahan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, dieksekusi oleh PT Buana Estate. Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah menetapkan bahwa PT Buana Estate adalah pemilik sah dari lahan tersebut sejak 2009.

Lahan tersebut telah dieksekusi pada Rabu (22/5/2013) lalu. Sampai saat ini, setidaknya ada 90 kepala keluarga masih bertahan di wilayah penggusuran lantaran menolak tawaran tinggal di rusun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com