Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajar, Warga Pondok Indah Marah

Kompas.com - 02/06/2013, 22:17 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga yang tinggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, protes. Mereka tidak terima dengan langkah developer yang terus mengembangkan kawasan niaga sehingga mengganggu kenyamanan warga. Lalu lintas semakin padat, sedangkan kapasitas jalan terbatas.

"Jalan Metro Pondok Indah tidak dirancang sebagai jalan arteri. Tetapi, seiring dengan pengembangan kawasan niaga di sekitarnya menjadikan jalan itu sebagai jalan utama ke Jakarta dari arah selatan. Lalu, muncul persoalan kepadatan lalu lintas yang parah sehingga wajar warga setempat protes," kata pengajar Fakultas Arsitektur Lansekap Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Joga, Minggu (2/6/2013) di Jakarta.

Kawasan Pondok Indah, kata Nirwono, sebenarnya dikembangkan sebagai kawasan pendukung Kebayoran Baru dan Blok M. Jalan penghubung ke kawasan tersebut melalui Jalan Radio Dalam. "Jadi, pada awalnya, wilayah permukiman bukan sebagai pusat kawasan niaga. Kawasan niaga di Jakarta Selatan seharusnya diarahkan di sekitar kawasan Blok M. infrastrukturnya sudah ada, tinggal melengkapinya," katanya.

Di setiap wilayah, sudah ada kawasan pusat niaga, seperti di Grogol, Jakarta Barat, Senen, Jakarta Pusat, dan Cililitan, Jakarta Timur. Sebaiknya, di setiap wilayah, tidak perlu banyak pusat kawasan niaga. Sebab, jika penyebarannya tidak terkontrol, akan ada dampak baru yang ditimbulkan, yaitu kemacetan lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com