Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sulselbar Minta Maaf atas Penganiayaan Kader HMI

Kompas.com - 04/06/2013, 20:14 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Kapolda Sulselbar) Inspektur Jenderal Mudji Waluyo meminta maaf atas peristiwa penganiayaan terhadap kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kepolisian siap menanggung biaya pengobatan mahasiswa yang terluka.

"Saya secara institusi meminta maaf atas peristiwa yang tidak mesti terjadi saat demonstrasi kader HMI di kantor PT Pertamina Region VII, Makassar. Atas kejadian itu, saya mengevaluasi pejabat di jajaran Polrestabes Makassar yang bertindak di luar batas kewajaran dengan melakukan pencopotan dan memeriksa Kabag Ops, Kasat Sabhara, dan Kapolsekta Mariso," katanya.

Dengan adanya korban luka empat kader HMI, segala biaya pengobatan ditanggung oleh kepolisian.

"Korban yang luka dan kini sebagian masih dirawat di rumah sakit, saya yang akan menanggung biaya pengobatannya hingga sembuh," tandas Mudji.

Wakapolda Sulselbar Brigadir Jenderal (Brigjen) Syahrul Mamma menambahkan, Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Mudji Waluyo sangat memperhatikan kasus penganiayaan terhadap kader HMI dengan mengevaluasi dan memeriksa sejumlah pejabat di jajaran Polrestabes Makassar.

"Ke depannya, pengelolaan sistem pengamanan dimajukan serta melakukan pendekatan-pendekatan. Polda Sulselbar juga sudah melakukan tindakan-tindakan proaktif dan adik-adik mahasiswa bisa memahami," paparnya.

Mengenai sanksi selain pencopotan terhadap ketiga perwira di jajaran Polrestabes Makassar, Syahrul menyatakan bahwa hal itu perlu menunggu hasil sidang profesi atau sidang disiplin.

"Soal penundaan pangkat itu merupakan sistem, termasuk sanksi lainnya harus diputuskan dalam sidang. Jika putusan dalam sidang ada penundaan pangkat, ya ditunda pangkatnya. Kita lihat sajalah nanti hasil pemeriksaan ketiga perwira tersebut," ujarnya.

Empat kader HMI terluka saat bentrokan fisik di halaman kantor PT Pertamina Region VII Jalan Garuda, Makassar. Bentrokan terjadi saat mahasiswa berdemonstrasi menolak rencana kenaikan harga BBM. Kader HMI terlibat adu fisik dengan polisi, TNI, karyawan, dan sekuriti PT Pertamina.

Bentrokan antara mahasiswa dan polisi berlanjut di depan Sekretariat HMI di Jalan Bontolempangan. Sebuah motor disita dan helm polisi dibakar mahasiswa. Bahkan, kader HMI melakukan sweeping anggota TNI dan polisi di Jalan Bontolempangan serta di sejumlah ruas jalan di depan kampus di Kota Makassar.

Pascabentrokan, Kabag Ops AKBP Singgih, Kasat Sabhara Komisaris Setyo, Kapolsekta Mariso AKP Amir Yahya langsung diperiksa di Propam Polda Sulselbar. Bahkan, Kapolda mengambil tindakan tegas kepada ketiga perwiranya dengan mencopot jabatan mereka karena dianggap lalai dalam menjalankan tugas hingga bentrokan terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com