Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas PU DKI: Semua Anggaran Transparan, Silakan Diawasi

Kompas.com - 05/06/2013, 08:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan menanggapi pernyataan anggota DPRD DKI, Muhammad Sanusi, yang menyatakan Dinas PU berpotensi korupsi ratusan miliar rupiah. Menurutnya, Dinas PU bersikap transparan soal dana.

"Semua anggaran Dinas PU sudah bisa dibuka di internet, silakan masyarakat yang mengawasi sewaktu-waktu," ujarnya melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (5/6/2013) pagi.

Manggas mengatakan, anggaran sebesar Rp 300 miliar merupakan dana strategis yang ada di tiap suku dinas wilayah masing-masing di Jakarta. Ia menyebutkan, penggunaan dana strategis tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Semua kasudin (kepala suku dinas) sudah punya kewewenangan dan tanggung jawab penggunaan dana masing-masing. Harus ada laporan, berita acara, foto sebelum sesudah pekerjaannya," kata Manggas.

Manggas yang menggantikan Ery Basworo pada Februari lalu mengatakan, anggaran strategis selama ini telah dialokasikan dengan baik. Semua permasalahan yang muncul, misalnya aduan tentang jalan berlubang, penuh genangan, maupun pengerukan sungai, telah diakomodasi dengan cepat dan baik. Ia mengklaim pekerjaan tersebut sangat diapresiasi positif oleh masyarakat Jakarta.

"Itu uang rakyat dan harus kembali ke rakyat dalam bentuk perbaikan infrastruktur perbaikan jalan, penanganan genangan, pengerukan sungai, dan bidang PU lainnya," lanjut Manggas.

Sebelumnya diberitakan bahwa anggota Komisi D DPRD DKI, Muhammad Sanusi, menemukan anggaran pos tak terduga sebesar Rp 300 miliar di Dinas Pekerjaan Umum DKI. Menurut Sanusi, hal itu berpotensi dikorupsi.

Sanusi menjelaskan, potensi korupsi yang bisa terjadi adalah melalui proyek tambal sulam jalan di Ibu Kota. Dengan dana tersebut, Dinas PU dapat sewaktu-waktu menjalankan proyek tambal sulam sejumlah jalan berlubang di DKI Jakarta tanpa perencanaan akurat sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com