Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji Kembali Langka

Kompas.com - 08/06/2013, 03:21 WIB

Jakarta, Kompas - Kelangkaan pasokan elpiji 12 kilogram merupakan dampak libur panjang pekan lalu sehingga banyak agen tidak mengambil pasokan elpiji sebagaimana lazimnya. Di sisi lain, terjadi pembelian elpiji 12 kilogram secara berlebihan karena khawatir kelangkaan elpiji berlanjut.

”Ketika kami menggelontorkan elpiji, distribusinya terkendala kemacetan parah di DKI Jakarta beberapa hari lalu,” kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, Jumat (7/6), di Jakarta.

Ali juga membantah adanya isu penarikan elpiji 12 kg kemasan lama untuk digantikan dengan produk elpiji 12 kg kelas premium dengan label ”Bright Gas” yang harganya lebih mahal dari elpiji 12 kg kemasan lama.

”Kami tidak mengurangi pasokan elpiji 12 kg kemasan lama, malah ada tambahan pasokan gas sebanyak 4.000 tabung elpiji ”Bright Gas” yang kebanyakan disalurkan ke daerah-daerah permukiman mewah,” ujarnya.

Sejauh ini Pertamina belum berencana menaikkan harga elpiji nonsubsidi kemasan tabung 12 kilogram meskipun mengalami kerugian penjualan elpiji tersebut karena menjual di bawah harga keekonomian.

”Kami telah menindak sejumlah agen elpiji yang menaikkan harga jual elpiji di atas Rp 75.000 per tabung. Kami akan menindak tegas agen jika terbukti menyalahi ketentuan,” ujarnya.

Menurut Ali, stok elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram Pertamina, khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya, aman. Stok elpiji 3 kg berada di kisaran 330.000 tabung per hari atau di atas kebutuhan rata-rata DKI Jakarta yang sekitar 250.000 tabung per hari. Adapun stok tabung elpiji 12 kg saat ini berada di level lebih dari 40.000 tabung dan dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah itu.

Untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan, Pertamina menetapkan beberapa agen siaga yang beroperasi pukul 08.00-22.00 setiap hari mulai Rabu (5/6). Agen-agen itu melayani penjualan elpiji 12 kg Rp 72.500 per tabung dan elpiji 3 kg Rp 13.500 per tabung.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan Muhammad mengatakan, ia telah menerima laporan kelangkaan elpiji dari sejumlah warga sehingga melakukan pengecekan ke lapangan. Kelangkaan elpiji di Tangerang Selatan diduga karena terjadinya pengurangan jatah pasokan elpiji ke kota tersebut.

”Dari hasil pengecekan ke stasiun pengisian bahan bakar elpiji, beberapa waktu lalu, memang ada pengurangan pasokan. Selama tiga bulan terakhir ada pengurangan sekitar 60 ton atau kalau dirata-rata 20 ton per bulan,” kata Muhammad, Jumat.

Muhammad mensinyalir, pengurangan jumlah pasokan disebabkan adanya produk baru dari Pertamina yang beredar, yakni Bright Gas dan Ease Gas. ”Kemungkinan karena ada dua produk baru itu sehingga pasokan elpiji ke Tangsel dikurangi. Produk baru itu sudah ada, tetapi penyebarannya belum merata,” ujarnya. (EVY/PIN/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com