JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai upacara pemakaman almarhum Taufiq Kiemas di TMP Kalibata pada Minggu (9/6/2013) siang, pihak keluarga akan menggelar acara tahlilan. Acara tahlilan dilakukan setelah shalat Maghrib di kediaman Taufiq, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
"Setelah pemakaman, kami akan menggelar acara tahlilan selama tujuh hari ke depan sampai acara 40 harian di Teuku Umar," ujar politisi PDI-P, TB Hasanudin, di TMP Kalibata, Minggu.
Acara tahlilan itu, lanjut Hasanudin, akan terbuka untuk masyarakat luas, kolega, serta keluarga. Namun, Hasanudin mengingatkan bahwa daya tampung di kediaman almarhum terbatas dan hanya mampu memuat 1.000 orang.
Anggota Komisi I DPR itu juga menuturkan, para pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang juga akan melakukan tahlilan di daerahnya masing-masing untuk mendoakan almarhum. "Semua pengurus di daerah akan menggelar tahlinan selama tujuh hari," kata Hasanudin.
Selain acara tahlilan, Hasanudin mengungkapkan, para duta besar dari negara-negara non-Muslim juga akan hadir ke kediaman Taufiq Kiemas. Mereka datang untuk mengucapkan rasa dukacita kepada istri Taufiq Kiemas yang juga presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri.
Taufiq Kiemas wafat pada Sabtu (8/6/2013) malam di Singapura karena penyakit komplikasi yang selama ini dideritanya. Taufiq menjalani perawatan di General Hospital Singapore sejak Senin (3/6/2013). Sebelumnya, dia mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu (1/6/2013).
Taufiq meninggal pada usianya yang ke-70. Ia meninggalkan seorang istri, Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri, dan tiga anak, yaitu Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.