Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bersihkan Alun-alun Taksim

Kompas.com - 13/06/2013, 03:04 WIB

Istanbul, Kompas - Pasukan antihuru-hara Turki, Rabu (12/6), akhirnya menguasai penuh Alun-alun Taksim. Mereka membersihkan posko-posko partai politik serta barikade besi dan kayu yang dipasang para pengunjuk rasa di berbagai sudut alun-alun itu. Polisi juga membersihkan sisa-sisa bentrokan pada malam sebelumnya.

Kehadiran para pengunjuk rasa kini hanya terbatas di Taman Gezi yang terletak di bagian utara Alun-alun Taksim. Pasukan anti- huru-hara hingga Rabu siang belum menyerbu taman tempat ratusan pengunjuk rasa masih bertahan di tenda-tenda.

Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Alun-alun Taksim di Istanbul, Turki.

Operasi pembersihan alun- alun itu dilakukan sepanjang malam, dari Selasa malam hingga Rabu dini hari. Pasukan antihuru-hara kembali merangsek ke kawasan Alun-alun Taksim, Selasa malam, setelah sore harinya para pengunjuk rasa sempat menguasai alun-alun itu.

Sekitar pukul 21.00 waktu setempat, aparat keamanan melepas tembakan gas air mata dan meriam air ke berbagai arah. Demonstran pun berlarian ke Taman Gezi dan jalan-jalan kecil di sekitar alun-alun.

Lampu kota juga dipadamkan sehingga kawasan alun-alun yang biasanya gemerlapan menjadi gelap gulita. Hanya cahaya api yang ditimbulkan bom-bom molotov yang dilemparkan para demonstran terlihat di tengah kegelapan.

Teriakan para demonstran yang mengecam Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, tembakan gas air mata aparat, dan suara ledakan bom molotov terdengar silih berganti. Bunyi derap sepatu pasukan antihuru-hara yang berlari-lari ke sana kemari terdengar di seluruh penjuru Alun-alun Taksim.

Korban berjatuhan

Mobil-mobil ambulans terlihat keluar masuk Alun-alun Taksim membawa korban luka-luka dari kedua pihak. Sumber keamanan Turki mengungkapkan, sedikitnya 600 anggota pasukan antihuru-hara menderita luka-luka selama menghadapi aksi unjuk rasa dua pekan terakhir ini.

Sementara dari pihak pengunjuk rasa, asosiasi dokter Turki menyebutkan, 3 orang tewas dan sekitar 5.000 orang terluka. Sebagian orang mengalami sesak napas karena terlalu banyak mengisap gas air mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com