Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Pompa Lamban, Warga Dirugikan

Kompas.com - 13/06/2013, 03:09 WIB

Jakarta, Kompas - Beberapa pekan ke depan, permukiman warga di Pademangan Barat dan Pademangan Timur, Jakarta Utara, rentan tergenang.

Tiga pompa penyedot air rusak dan perbaikannya membutuhkan waktu dua-empat pekan. Padahal, hujan masih turun, sedangkan pompa darurat yang dioperasikan berkapasitas kecil.

Hingga Rabu (12/6) siang, sejumlah titik jalan dan permukiman masih tergenang sedalam 30 cm. Genangan terlihat antara lain di Jalan Satria I-IV, Jalan Pemandangan I-IV, gang-gang, dan permukiman di RW 001.

”Saat air laut pasang pukul 15.00 hingga tengah malam, genangan naik mencapai 50 cm, kemudian turun pada dini hari sekitar pukul 04.00,” kata Toto Adi S (50), Ketua RW 001, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan.

Genangan terjadi sejak Jumat lalu. Saat itu, satu pompa yang tersisa, dari tiga pompa di rumah pompa Ancol, tidak dapat dioperasikan karena dinamonya terbakar. Sementara dua pompa lain rusak terlebih dahulu.

Dampaknya, air Kali Ancol tidak dapat dibuang ke laut. Muka air Kali Mati yang membelah permukiman warga dan terhubung ke Kali Ancol pun naik. Perlahan, air menggenangi permukiman dan jalan.

Toto memperkirakan, sebanyak 80 persen rumah yang dihuni 730 keluarga di wilayahnya tergenang. Genangan juga terjadi di Jalan Satria, Jalan Pemandangan, dan gang-gang di Pademangan Barat.

”Aktivitas warga terganggu genangan. Sebagian warga mengeluh terserang penyakit kulit, diare, dan batuk-pilek. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki pompa agar air lekas surut,” ujar Sunardi (58), Ketua RT 004 RW 001 Pademangan Barat.

Rusak sudah setahun

Menurut penanggung jawab rumah pompa Ancol dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Sugiman, tiga pompa itu rusak secara bertahap. Satu pompa rusak sejak tahun lalu. Satu pompa rusak tiga bulan lalu, dan satu lagi rusak Jumat pekan lalu. Ketiganya berkapasitas total 15.000 liter per detik.

”Pompa yang rusak tahun lalu telah kami sampaikan ke BBWS Ciliwung Cisadane dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan kemudian diganti tahun ini. Pompa lainnya juga telah kami laporkan kondisinya, tetapi perbaikan tidak bisa segera karena harus melalui prosedur penganggaran yang lama,” ujarnya.

Untuk penanganan sementara, ujar Kepala Suku Dinas PU Air Jakarta Utara Djoko Susetyo, genangan disedot dengan delapan pompa mobil dari Kementerian PU dan Suku Dinas PU Air Jakarta Utara. Namun, kapasitasnya hanya 1.800 liter per detik.

Menurut Djoko, perbaikan dua pompa yang terbakar membutuhkan waktu setidaknya dua pekan. Mesin pompa mulai diangkat dan diperbaiki pada Selasa (11/6). Sementara satu pompa baru dalam proses pemasangan dan diperkirakan membutuhkan waktu satu bulan.

”Semestinya perbaikan tidak harus menunggu rusak. Tahun lalu, kerusakan sudah dilaporkan, tetapi perbaikannya tidak segera. Akhirnya, semua rusak. Ini perlu diantisipasi,” ujar Djoko.

Jakbar Rp 163,3 miliar

Di tempat terpisah, Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat Wagiman mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI mengalokasikan Rp 163,3 miliar untuk membangun infrastruktur guna mengurangi banjir dan genangan di lima wilayah di Jakbar.

Infrastruktur tersebut berupa saluran air, 4 pompa air, 2 saringan sampah, dan 2 pintu air. Pembangunan saluran air berupa peningkatan, normalisasi, perbaikan, pengerukan, pengurasan saluran air, dan penurapan saluran air di lima wilayah di Jakbar. (MKN/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com