Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Waduk Pluit Dijual Rp 1.050 ke Warga Miskin

Kompas.com - 14/06/2013, 10:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI berencana mengelola air waduk menjadi air bersih. Terobosan Jokowi-Basuki ini akan dimulai dari pemanfaatan Waduk Pluit yang kini tengah dinormalisasi.

Pengelolaan air Waduk Pluit akan dilakukan Perusahaan Air Minum DKI Jakarta (PAM Jaya). Direktur PAM Jaya Sri Widayanto Kaderi mengatakan, sistem pengolahan akan menggunakan teknologi microhydrolic dengan menggunakan instalasi mobile water treatment.

Air yang berasal dari Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, nantinya akan diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Jika pengelolaan air di waduk sukses dilaksanakan, maka air bersih itu akan didistribusikan, terutama untuk penghuni Rusun Pluit. Kalau airnya tercukupi di rusun itu, maka PAM Jaya akan mendistribusikannya ke daerah sekitarnya.

PAM Jaya nantinya akan menjual air minum kepada masyarakat senilai Rp 1.050 per meter kubik (m3) pertama. "Bila volume air yang digunakan meningkat, tarifnya beda. Tapi masih terjangkau dan di bawah tarif operator," kata Sri Widyanto di Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Tarif tersebut jauh lebih murah dibanding harga air bersih komersial saat ini, yakni Rp 4.500 per m3 (pemakaian sampai 20 m3) dan Rp 5.500 per m3 (pemakaian di atas 20 m3).

Informasi yang diperoleh Warta Kota, tahun 2013 ini DKI mengalami krisis air bersih. Dari kebutuhan 23,3 m3 per detik, PAM Jaya hanya mampu merealisasikan 18,025 m3 per detik.

Salah satu hambatan tak terpenuhinya kebutuhan air bersih ini disebabkan kontinuitas suplai dari sumber air yang tidak terjamin karena Jakarta mengandalkan sumber air dari luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com