MAKASSAR, KOMPAS.com - Jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sekitar 3.000 personel gabungan dari TNI-Polri disiapkan untuk mengamankan Kota Makassar. Pasukan ini disiapkan untuk mengawal mulai dari aksi demonstrasi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sampai objek vital dan gedung perkantoran.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Kapolda Sulselbar), Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Burhanuddin Andi kepada wartawan usai gelar pasukan di lapangan Karebosi, Makassar, Senin (17/06/2013) mengatakan, dia berharap aksi mahasiswa jangan berbuat anarkis. Adapun pengamanan yang dilakukan, mengedepankan pendekatan persuasi.
"Saya sudah ditelepon oleh Kapolri, Jendral Polisi Timur Pradopo. Saya diminta untuk melakukan pendekatan secara budaya. Jadi kita lebih meningkatkan lagi pendekatan, meski kita sudah polisi sudah mendekatkan diri kepada adik-adik mahasiswa. Jelas kita menerjunkan lebih 3000 personil untuk mengamankan Kota Makassar jelang kenaikan harga BBM," katanya.
Dalam gelar pasukan yang dilakukan di lapangan Karebosi, hadir Panglima Kodam VII Wirabuana, Mayor Jendral (Mayjen) M Nizam, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Wisnu Sandjaja dan para pejabat di jajaran Polda Sulselbar, Kodam VII Wirabuana.
Personel yang dikerahkan dalam apel siaga pengamanan kenaikan harga BBM yakni dari Satuan Pengendali Massa (Dalmas), Brimob, Raider 700, Kostrad Kariango, Yon Zipur, Lalulintas, jajaran Polsekta di Polrestabes Makassar dan Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas sebagai tim negosiator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.