SUMENEP, KOMPAS.com — Aktivis Lingkar Studi Angkatan Muda (Laksamada) Sumenep, Jawa Timur, juga menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (17/6/2013). Aksi yang digelar di akses jalan Raya Sumenep-Surabaya, sempat membuat macet arus lalu lintas. Pasalnya mereka melakukan blokade jalan raya dengan membakar ban bekas di tengah-tengah jalan.
Akibatnya, ratusan kendaraan dari Sumenep menuju Surabaya tertahan sampai satu jam lebih dan menyebabkan kemacetan panjang. Berbagai spanduk dan poster berisi penolakan kenaikan harga BBM dan hujatan terhadap Presiden SBY, mereka bentangkan di tengah-tengah jalan.
Imam Arifin, koordinator aksi mengatakan, kenaikan BBM oleh pemerintah justru akan membodohi rakyatnya sendiri. Apalagi rakyat hanya diberi kompensasi berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Menurutnya, BLSM tidak akan menyelesaikan kesengsaraan rakyat akibat naiknya harga BBM. Justru masyarakat larut dalam kesalahan berkepanjangan atas kebijakan naiknya harga BBM.
"Kondisi saat ini rakyat kecil dan usaha kecil menengah tengah tidak bergairah. Jika ada kenaikan BBM, mereka akan semakin terpuruk. BLSM hanya akan menambah daftar panjang persoalan rakyat," terang Imam.
Yang sudah pasti akan dirasakan masyarakat yakni kenaikan harga bahan pokok sebagai dampak dari kenaikan BBM. Di Sumenep sendiri, kata Imam, harga sembako sudah mulai naik dan BBM di beberapa kepulauan sudah menghilang karena adanya penimbunan BBM oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan sesaat.
Dalam aksi yang juga digelar di depan kantor DPRD Sumenep itu, massa meminta agar 45 anggota beserta pimpinan DPRD Sumenep juga menolak rencana kenaikan harga BBM.
"Kami juga mengajak wakil rakyat agar bersama-sama dengan rakyat menyatakan penolakan terhadap kenaikan BBM," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.