Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang ke Istana, Massa PDI-P Kembali ke Tugu Proklamasi

Kompas.com - 19/06/2013, 13:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Usai melaksanakan aksi di Bundaran HI, massa PDI Perjuangan berencana langsung menuju Istana Negara. Namun yang terjadi, mereka malah kembali ke Tugu Proklamasi, tempat kumpul mereka sebelum longmarch ke Bundaran HI.

Pantauan Kompas.com di lokasi berlangsungnya aksi unjuk rasa, Rabu (18/6/2013), seribuan orang dari kader dan simpatisan PDI Perjuangan tampak longmarch kembali ke Tugu Proklamasi dari Bundaran HI. Mereka tidak bisa bergerak ke Istana karena dilarang pihak kepolisian.

Pihak kepolisian tampak mengerahkan satu unit mobil Barracuda untuk mengawasi jalannya aksi unjuk rasa. Mobil diletakkan di depan pos polisi Bundaran HI.

"Iya, memang ada larangan untuk demo depan Istana," kata salah satu petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

Akibat aksi menolak kenaikan harga BBM ini, lalu lintas di seputar kawasan HI tampak macet, terutama saat massa tumpah ruah ke jalan untuk meninggalkan kawasan tersebut. Namun, hal itu hanya berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu, lalu lintas kembali normal.

Aksi unjuk rasa massa PDI-P dilakukan dalam rangka menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Aksi dipimpin Ketua Bidang Kesehatan Tenaga Kerja DPP PDI-P yang juga caleg DPR RI untuk Dapil Sukabumi, Ribka Tjiptaning.

Dalam orasinya, Ribka mengatakan, unjuk rasa merupakan perjuangan terakhir sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan BBM. "Perjuangan dilakukan dengan dua cara, yaitu di parlemen dan ekstraparlemen. Di parlemen kita sudah kalah. Sekarang saya akan berjuang ekstraparlemen di luar parlemen," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com