Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerapah Ragunan Mati Karena Tua, Kuda Nil Karena Sakit Ginjal

Kompas.com - 20/06/2013, 12:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) membantah banyak binatang koleksi mereka yang tewas. Menurut Kepala Tata Usaha TMR Bambang Triyono, yang tewas hanya kuda nil dan jerapah.

Bambang juga membantah satwa yang mati karena kelalaian prosedur. Namun satwa yang mati di TMR karena disebabkan usia yang sudah tua dan penyakit.

"Kalau ada yang menyebutkan Burung Dara Mahkota dan lain sebagainya itu tidak benar. Cuma dua, jerapah dan kuda nil. Dan itu matinya enggak masiv, tapi pada saat-saat tertentu," kata Bambang saat ditemui di kantornya di Kompleks TMR, Kamis (20/6/2013).

Menurut Bambang, jerapah yang mati di TMR terjadi pada minggu ketiga Mei 2013. Saat itu, usia jerapah sudah mencapai 27 tahun.

"Itu usia yang sangat tua. Di habitat alam liar, kisarannya paling lama 20 puluh tahun harapan hidup jerapah. Di sini bisa 20-30 tahun. Itu karena penanganan kita baik," jelas Bambang.

Sementara untuk kuda nil, Bambang menyatakan bahwa kematiannya disebabkan sakit masalah pencernaan dan ginjal. Kuda nil berusia 18 tahun itu mati sekitar minggu kedua Juni. 

"Sebenarnya bisa sampai 20-25 tahun, tapi karena sakit akhirnya mati. Itu sudah dibuktikan di uji Patologi Nekropsi ahli dari IPB," ungkap Bambang.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Kamis pagi di kebun binatang yang terletak di Jakarta Selatan itu, tak ada jerapah di kandang hewan berleher panjang itu. Yang terlihat hanya 3 ekor zebra. Sebelumnya, jerapah memang ditempatkan satu kandang dengan Zebra.

Di setiap kandang satwa di TMR, terdapat papan nama yang menerangkan binatang yang ada di dalamnya. Untuk di kandang jerapah dan zebra, terdapat dua papan nama. Namun, hanya papan nama zebra yang masih dipasang keterangannya. Sementara untuk jerapah yang terdapat di sebelahnya, terlihat kosong.

Namun jika diamati lebih dekat, masih terlihat bekas keterangan yang menerangkan bahwa tadinya di papan nama tersebut tertulis keterangan untuk jerapah. Saat ini, TMR tidak memiliki koleksi jerapah lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

    Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

    Megapolitan
    144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

    144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

    Megapolitan
    Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

    Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

    Megapolitan
    Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

    Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

    Megapolitan
    Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

    Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

    Megapolitan
    Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

    Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

    Megapolitan
    Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

    Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

    Megapolitan
    Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

    Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

    Megapolitan
    Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

    Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

    Megapolitan
    Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

    Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

    Megapolitan
    Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

    Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

    Megapolitan
    Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

    Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

    Megapolitan
    Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

    Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

    Megapolitan
    Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

    Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

    Megapolitan
    Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

    Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com