Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Datangi Polisi, Bahas Kasus Pelemparan Bus Persib

Kompas.com - 24/06/2013, 17:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Senin (24/6/2013) sore, mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan. Kedatangan Roy terkait peristiwa pelemparan bus yang membawa rombongan tim Persib Bandung di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6/2013) siang.

"Kalau perlu memang, yang paling fair tanding ulang antar-kedua klub. Tapi yang pasti kita harus bedakan mana yang kriminal, mana yang enggak. Saya ingin tahu kasusnya sesuai UU keolahragaan nasional karena Menteri berhak juga untuk mengatur, membina segala masalah olahraga, termasuk yang hari ini," kata Roy saat hendak menemui Kapolres Metro Jakarta Selatan, Senin sore.

Selain itu, Roy juga meminta kepada PSSI untuk menahan keputusan walk out (WO) yang akan dijatuhkan terhadap Persib Bandung. Dalam kasus ini, kata Roy, harus dicari dulu penyebab kerusuhan tersebut, terutama mengapa Persib Bandung akhirnya urung bertanding dan memutuskan pulang ke Bandung.

"Kalau Persija yang menang, Persibnya kan WO gara-gara ada masalah. Kalau memang Persib-nya mau dimenangkan, apakah sudah pasti pelakunya adalah memang Jakmania. Jadi saya ingin pastikan dulu," ujar Roy.

Bus yang mengangkut rombongan pemain dan official tim Persib Bandung dilempari sekelompok orang tak dikenal di Jalan Gatot Subroto mengarah ke Semanggi, Sabtu siang. Pelemparan dilakukan tak lama setelah bus itu meninggalkan Hotel Kartika Chandra, tempat tim Persib Bandung menginap dan bersiap menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk menjalani lanjutan pertandingan ISL melawan Persija Jakarta.

Akibat pelemparan itu, terjadi kerusakan pada bus dengan nomor polisi D 1405 H itu. Rombongan tim Persib Bandung akhirnya mengurungkan niat bertanding dan kembali ke Bandung.

Pada malam harinya, sejumlah kawasan di Kota Bandung, seperti di Braga, Pasteur, Dago, dan Riau, terjadi razia dan pengrusakan terhadap kendaraan bernomor polisi asal Jakarta (pelat nomor B) oleh sekelompok orang. Aksi tersebut itu diduga kuat merupakan aksi balasan terkait pengrusakan bus Persib Bandung di Jakarta pada siang harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

    Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

    Megapolitan
    Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

    Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

    Megapolitan
    Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

    Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

    Megapolitan
    Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

    Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

    Megapolitan
    Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

    Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

    Megapolitan
    Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

    Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

    Megapolitan
    Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

    Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

    Megapolitan
    “Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

    “Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

    Megapolitan
    Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

    Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

    Megapolitan
    Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

    Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

    Megapolitan
    Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

    Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

    Megapolitan
    Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

    Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

    Megapolitan
    Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

    Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

    Megapolitan
    Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

    Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

    Megapolitan
    Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

    Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com