Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2013, 22:49 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok berharap dapat menetapkan kenaikan tarif angkutan umum sebesar 30 persen. Hal itu diperjuangkan karena kenaikan tarif tersebut tidak membebani masyarakat dan tidak merugikan pemilik angkot.

"Dinas Perhubungan, Organda, dan Dewan masih membahasnya, tapi kami perjuangkan kenaikan tarif 30 persen. Kalau Organda kan mintanya 35 persen. Kami perjuangkan 30 persen kenaikan tarif. Kami juga meminta agar masyarakat untuk menjaga keamanan, kenyamanan terkait penetapaan tarif angkot itu," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi sebagaimana dikutip oleh Warta Kota.

Ia mengatakan, kenaikan tarif angkot 30 persen itu tergolong tinggi. Meski begitu, kenaikan tarif itu hanya untuk menggantikan bahan bakar bensin. Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah untuk memberikan subsidi kepada angkot, baik subsidi onderdil maupun pengurangan pajak. Nur Mahmudi mengakui saat ini angkot sudah menaikkan tarifnya, bahkan ada yang hingga 60 persen.

"Jika tarif sudah ditetapkan maka masyarakat dapat melaporkan angkot yang menaikkan tarif lebih 30 persen ke Pemkot Depok," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Organda Kota Depok Muhammad Azis menyebutkan bahwa pembahasan kenaikan tarif angkot saat ini sedang dilakukan bersama Pemkot.

"Pembahasan itu sedang dilakukan oleh Wakil Ketua Organda. Namun, kami sudah menempelkan tarif baru mengikuti kenaikan BBM," ujarnya.

Saat ini sejumlah operator angkutan kota di Depok telah menaikkan tarif. Angkot 02 jurusan Terminal Depok-Depok Timur, misalnya, sudah menaikkan tarif hingga Rp 1.500. Dari Jalan Siliwangi ke Jalan Raya Kemakmuran, tarif yang biasanya dikenakan sebesar Rp 2.500 berubah menjadi Rp 4.000. (Dodi Hasanuddin)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Sumber
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Rekomendasi untuk anda

    Terkini Lainnya

    IPW Desak Polisi Tahan Firli Bahuri Usai Pemeriksaan Kedua

    IPW Desak Polisi Tahan Firli Bahuri Usai Pemeriksaan Kedua

    Megapolitan
    Tertangkapnya Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang, Para Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

    Tertangkapnya Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang, Para Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

    Megapolitan
    Mahfud MD Kunjungi MTS di Bekasi, Warga Berkerumun Ingin Lihat Cawapres

    Mahfud MD Kunjungi MTS di Bekasi, Warga Berkerumun Ingin Lihat Cawapres

    Megapolitan
    Vandalisme Penempelan Stiker Caleg Diduga Banyak Terjadi di Bus TransJakarta

    Vandalisme Penempelan Stiker Caleg Diduga Banyak Terjadi di Bus TransJakarta

    Megapolitan
    IPW Minta Polda Metro Percepat Proses Penyidikan Kasus Dugaan Pemerasan SYL

    IPW Minta Polda Metro Percepat Proses Penyidikan Kasus Dugaan Pemerasan SYL

    Megapolitan
    AHY: Lebih Sulit Jadi Wakil Rakyat yang Adil Dibandingkan yang Cerdas

    AHY: Lebih Sulit Jadi Wakil Rakyat yang Adil Dibandingkan yang Cerdas

    Megapolitan
    KPU DKI: Pendaftaran KPPS Pemilu 2024 Dibuka 11 Desember, Butuh 215.362 Orang

    KPU DKI: Pendaftaran KPPS Pemilu 2024 Dibuka 11 Desember, Butuh 215.362 Orang

    Megapolitan
    AHY Bahas Urusan Perut dan Lapangan Kerja Saat Kunjungi Santri di Depok

    AHY Bahas Urusan Perut dan Lapangan Kerja Saat Kunjungi Santri di Depok

    Megapolitan
    Saat Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menangis Dengar Pembelaan

    Saat Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menangis Dengar Pembelaan

    Megapolitan
    Berupaya Atasi Kenaikan Harga Cabai, Mendag Zulhas: Akan Berpengaruh Terhadap Inflasi

    Berupaya Atasi Kenaikan Harga Cabai, Mendag Zulhas: Akan Berpengaruh Terhadap Inflasi

    Megapolitan
    Bawaslu DKI Akan Surati DPRD Terkait Kekurangan Ruang Gakumdu di Tingkat Kota

    Bawaslu DKI Akan Surati DPRD Terkait Kekurangan Ruang Gakumdu di Tingkat Kota

    Megapolitan
    Dokter Ungkap Ada Peningkatan Kasus Pneumonia pada Anak di RSUP Persahabatan

    Dokter Ungkap Ada Peningkatan Kasus Pneumonia pada Anak di RSUP Persahabatan

    Megapolitan
    Eks Petugas KPPS: Kalau Bisa Pemilu 2024 Jangan Serentak, Kasihan Petugas...

    Eks Petugas KPPS: Kalau Bisa Pemilu 2024 Jangan Serentak, Kasihan Petugas...

    Megapolitan
    Korban Berharap Rihana-Rihani Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan Jaksa

    Korban Berharap Rihana-Rihani Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan Jaksa

    Megapolitan
    Gelap Mata Suami yang Bakar Istri Hidup-hidup karena Cemburu Buta, lalu Kabur ke Rumah Tetangga

    Gelap Mata Suami yang Bakar Istri Hidup-hidup karena Cemburu Buta, lalu Kabur ke Rumah Tetangga

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com