JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa proses pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta akan memakan waktu lima tahun. Sebagai konsekuensi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menuai protes akibat pembangunan MRT yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas.
"Di DKI, MRT itu paling cepat dengan segala macam urusan dan masalah, lima tahun baru jadi, baru setengah. Kita bisa bayangkan kalau bangun MRT, macetnya Jakarta seperti apa," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Basuki memprediksi, pembangunan MRT yang akan dimulai pada Oktober 2013 itu tak akan selesai hingga masa jabatannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang tersisa 4 tahun lebih selesai.
"Artinya, MRT ini belum selesai, kami sudah harus pemilukada lagi, kalau mau ikut lagi di 2017," ujar Basuki.
Sebagai risikonya, kata Basuki, warga Jakarta mungkin tidak akan memilih kembali mereka jika keduanya kembali maju di pemilihan kepala daerah 2017. Basuki memperkirakan, mungkin akan banyak warga yang mengutuk mereka akibat kemacetan yang ditimbulkan dari pembangunan MRT.
"Itu risikonya, tidak dipilih orang lagi karena kemacetan akan menggila. Selama empat tahun, orang akan mengutuki, kira-kira begitu," ujar Basuki.
Basuki mengatakan, setiap usaha pasti ada perlawanan karena ada banyak orang yang berada di zona nyaman dan tidak visioner akan menentang apa yang dilakukan oleh Jokowi-Basuki.
Basuki yakin proyek MRT ini akan berjalan baik meski banyak kendala di awal proyek. Ia mencontohkan pembangunan MRT di Singapura yang sudah dimulai sejak 1982. Waktu itu, kata Basuki, Singapura melakukan kajian dan banyak yang meminta agar MRT tidak dibangun. Namun, ada satu menteri di sana yang minta kajian dari konsultan lain.
"Akhirnya, diputuskan (Singapura) untuk bangun MRT. Nah, hari ini mereka menikmati," ujar Basuki.
Basuki mengatakan, apa yang dilakukannya bersama Jokowi hanya untuk membawa perubahan bagi Jakarta. Menurutnya, jika Pemprov DKI mengulur waktu pembangunan MRT selama 30 sampai 40 tahun lagi, Jakarta akan tertinggal.
"Pak Gubernur dengan saya putuskan, kita lebih baik tidak terpilih kembali asal kami bisa meletakkan dasar yang benar untuk sebuah Jakarta Baru," kata Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.