Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Tiket Berlangganan Komuter

Kompas.com - 26/06/2013, 17:17 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar gembira datang untuk pengguna jasa KRL. Mulai tanggal 1 Juli mendatang, PT KAI Commuter Jabodetabek mulai meresmikan tiket multi trip atau tiket berlangganan. Peluncuran tiket ini dibarengi dengan tarif progresif yang sudah disubsidi.

Tiket berlangganan ini merupakan tiket dengan menggunakan sistem saldo atau pengisian ulang. Untuk membeli tiket berlangganan ini, anda dikenai biaya Rp 33.000 yang sudah berisi saldo Rp 13.000. Jika saldo sudah habis, kartu dapat diisi ulang dengan saldo yang anda inginkan.

Proses penggunaan tiket berlangganan atau multi trip dengan tiket sekali perjalanan atau single trip tidak jauh berbeda. Pada saat masuk, penumpang tetap harus melakukan tap in atau menempelkan kartu pada perangkat yang sudah tersedia. Saat tiba di stasiun tujuan, kartu single trip harus dimasukkan ke dalam slot kartu yang tersedia di pintu keluar.

Sementara untuk penumpang yang menggunakan kartu berlangganan tidak perlu memasukan kartu ke dalam slot, tetapi hanya perlu melakukan tap out di pintu keluar dan membawa kembali kartu tersebut.

"Jadi kartu itu bisa dibawa lagi. Hanya menempelkan saja, jadi lebih praktis," kata Dirut PT KCJ Tri Handoyo di Stasiun Gambir, Rabu (26/6/2013).

Meski pada proses penggunaan tidak memiliki banyak perbedaan, kartu berlangganan ini disinyalir dapat memberikan banyak kemudahan bagi para pengguna jasa KRL. Dengan menggunakan kartu ini, penumpang tidak perlu mengantre untuk membeli tiket lagi, jadinya bisa langsung masuk peron. Selain itu, kartu ini juga dapat mengurangi penggunaan uang cash.

"Jadi nanti tidak ada lagi yang ngantre-ngantre di loket dan ketinggalan kereta," ujar Tri.

Setiap anda keluar dan masuk harus melakukan tap in dan tap out. Jika anda tidak melakukan tap in, maka kartu tersebut tidak akan terbaca saat anda melakukan tap out di pintu keluar stasiun tujuan. Begitu juga dengan tap out, jika anda tidak melakukan tap out saat anda keluar, maka kartu tersebut tidak dapat digunakan dan akan dikenakan sanksi.

"Apabila penumpang tidak tap in di pintu masuk, maka pada saat tap out di pintu keluar akan dikenakan tarif tertinggi dengan sendirinya. Apabila saldo tidak cukup, maka harus menyelesaikannya di loket stasiun," jelas Tri.

Kartu berlangganan ini sudah dapat dipesan mulai 24 Juni kemarin, akan tetapi penumpang masih dikenakan tarif sekali jalan seperti biasa. Baru mulai 1 Juli penerapan tarif bersubsidi mulai diberlakukan. Pada masa sosialisasi ini, tiket yang terjual sudah mencapai 5.000 tiket dari 200.000 tiket yang disediakan oleh PT KCJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com