JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jakarta Monorail (PT JM) Sukmawati Syukur menjamin penyelesaian proyek monorel di Jakarta. Dibantu tujuh perusahaan mitra, pembangunan monorel sepanjang 30 kilometer dengan nilai investasi sekitar Rp 8 triliun itu bakal dirampungkan dalam waktu tiga tahun.
"Kami yakin, bersama dengan tujuh mitra kami, maka kami dapat menyelesaikan pembangunan Jakarta Monorel yang membutuhkan nilai investasi sekitar Rp 8 triliun," kata Sukmawati dalam acara Penandatanganan Perjanjian Keikutsertaan Konsorsium Jakarta Monorel di Balaikota Jakarta, Sabtu (29/6/2013) siang.
Sukmawati mengatakan bahwa persiapan yang telah dan sedang dilakukan di antaranya menuntaskan seluruh kewajiban proses akuisisi PT JM. PT JM juga tengah menyelesaikan pembaruan studi kelayakan yang terakhir dilakukan PT JM pada tahun 2007.
Selain itu, PT JM menyelesaikan basic design review dan kontrak kerja sama terkait pembangunan monorel. Setelah semuanya itu selesai, maka diharapkan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik dan pengadaan kereta segera dapat dilakukan sehingga dapat selesai dalam waktu tiga tahun.
Salah satu perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut adalah Bangkok Mass Transportation System PCL of Thailand. Perusahaan ini merupakan operator transportasi massal berbasis rel swasta murni. Anak perusahannya telah melakukan penawaran saham perdana dan berhasil mencetak keuntungan sebesar 2 miliar dollar AS.
Mitra lainnya adalah China Communications Contruction Company Limited of China yang turut serta dalam pembangunan Jembatan Suramadu di Madura. Demikian pula Changcun Railways Vehicles Co. Limited, produsen kereta monorel yang telah mengoperasikan monorel sejak tahun 2003 di China dan mampu mengangkut 800.000 penumpang per hari.
Technology Electronics Limited sudah sejak awal tahun 2004 telah berpartisipasi dan salah satu pemegang saham di PT JM. Hingga saat ini setia mengikuti setiap langkah PT JM.
SMRT International Pte Ltd of Singapore selaku operator MRT di Singapura juga ikut dalam konsorsium ini. SMRT menjadi model bagi transportasi berbasis rel di Jakarta.
Adapun TUV Rhineland Group of Germany akan membantu dan mengarahkan secara teknis pelaksanaan monorel sehingga seluruh penanganannya berkualitas dunia. TUV merupakan spesikator railways terbesar di dunia.
"Jadi kita bermitra dengan perusahaan-perusahaan internasional yang telah memiliki pengalaman yang teruji di bidangnya. Karena itu, saya yakin bisa menyelesaikan sesuai target," ujar Sukmawati. (Bintang Pradewo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.