Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Tiga Orang yang Tahu Kejutan Tes Urine Lurah Camat se-DKI

Kompas.com - 30/06/2013, 16:14 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tes urine yang menjadi kejutan bagi para lurah dan camat ternyata hanya diketahui tiga orang saja. Tentu saja salah satunya adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki merupakan orang yang memerintahkan petugas BNN untuk melakukan tes urine tersebut. Dia mengaku sengaja merahasiakannya karena khawatir para lurah dan camat yang baru dilantik tersebut malah tidak datang kalau sudah diberitahu terlebih dulu.

Menurut Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah BNN Brigjen Pol Ida Utari, tes urine tersebut juga diketahui oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.

"Tidak ada yang tahu mengenai kewajiban tes urine. Kami juga tidak tahu persis, yang tahu Gubernur DKI Joko Widodo, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar," kata Ida kepada Kompas, Minggu (30/6/2013).

Permintaan tes urine ini dilontarkan Basuki pada saat memberi sambutan acara "Peran Jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam Mendukung Program Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba". Tanpa bisa mengelak, para pejabat mengikuti permintaan itu.

Petugas BNN kemudian mempersilakan satu per satu peserta diskusi keluar ruangan mengambil botol tempat urine. Urine tersebut kemudian diteliti dengan perangkat rapid test yang sudah disiapkan.

"Diskusi biar berjalan terus, mereka yang mengambil sambil secara bergiliran," kata Utari.

Selanjutnya, hasil uji rapid test diserahkan langsung ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hasil uji melalui perangkat rapid test dapat diketahui langsung.

Satia, Lurah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengaku sempat terkejut. Namun, dia merasa bisa menjalani tes sebab memang tidak pernah menggunakan narkoba.

"Memang tidak ada pemberitahuan adanya tes urine. Saya tenang saja, sebab memang tidak pernah menggunakan barang itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

    Megapolitan
    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

    Megapolitan
    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

    Megapolitan
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

    Megapolitan
    Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

    Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

    Megapolitan
    Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

    Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

    Megapolitan
    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

    Megapolitan
    Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

    Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

    Megapolitan
    Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

    Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

    Megapolitan
    Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

    Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

    Megapolitan
    Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

    Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

    Megapolitan
    Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

    Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

    Megapolitan
    Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

    Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

    Megapolitan
    Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

    Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

    Megapolitan
    DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

    DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com