Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Jokowi soal Tuntutan DPRD

Kompas.com - 01/07/2013, 22:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyerahkan usulan tarif angkutan umum yang baru kepada DPRD DKI. Namun, DPRD belum menyetujuinya karena Pemprov DKI, dalam hal ini dinas perhubungan, belum menyatakan akan meningkatkan pelayanan transportasi.

Berkaitan dengan hal itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Jakarta, Senin (1/7/2013), mengatakan, "Nggak usah disuruh juga kita perbaiki terus."

Ketika ditanya apakah tindakan DPRD DKI mengajukan tuntutan itu menghambat tercapainya kepastian tarif baru, Jokowi mengatakan, "Tanya sajalah ke masyarakat."

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan tarif baru angkutan kota sebagai penyesuaian atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Setelah memperhitungkan pertimbangan Dinas Perhubungan DKI, Organda, dan Dewan Transportasi Kota Jakarta; Pemprov DKI mengusulkan tarif bus kecil naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.000, bus sedang naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000, bus besar reguler naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.

Awalnya, Pemprov DKI juga berencana menaikkan tarif transjakarta, dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000. Namun, Jokowi membatalkannya. Menurut Jokowi, tarif transjakarta hanya akan naik setelah Pemprov DKI memperbaiki layanannya, seperti menambah jumlah bus sebanyak 1.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

    KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

    Megapolitan
    NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

    NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

    Megapolitan
    Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

    Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

    Megapolitan
    Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

    Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

    Megapolitan
    “Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

    “Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

    Megapolitan
    Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

    Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

    Megapolitan
    DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

    DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

    Megapolitan
    PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

    PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

    Megapolitan
    DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

    DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

    Megapolitan
    Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

    Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

    Megapolitan
    Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

    Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

    Megapolitan
    Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

    Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

    Megapolitan
    Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

    Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

    Megapolitan
    Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

    Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

    Megapolitan
    'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

    "Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com