Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Dinamit Difokuskan di Tangerang dan Cigudeg

Kompas.com - 02/07/2013, 23:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelidikan kasus hilangnya 250 batang dinamit, dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, mulai menemui titik terang. Polisi mencurigai dinamit itu hilang di dua titik: Cisauk, Tangerang, atau depan gudang perusahaan tambang batu di Cigudeg, Bogor.

Dua titik inilah yang kini menjadi fokus penyelidikan polisi. Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Produksi dan Dokumentasi Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Hilman Thayib di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Selasa (2/7/2013).

"Dua titik yang dicurigai ialah di Cisauk (Tangerang) atau di depan gudang di Cigudeg, Bogor. Kenapa di situ karena di lokasi itu paling rawan dengan aksi bajing loncat. Ada 14 orang yang diperiksa dalam kasus ini," kata Hilman.

Para saksi itu, ujarnya, adalah seorang anggota Brimob yang menjaga iringan-iringan dinamit, lima satpam perusahaan, empat sopir, satu transporter, satu kepala teknis, dan tiga orang pekerja perusahaan. Menurut Hilman, untuk mengusut kasus ini, sudah dilakukan rekonstruksi.

"Ada lima pemberhentian truk dan yang daerah yang mengarah atau berpotensi sebagai wilayah yang hilang itu, ya dua tempat itu," kata Hilman.

Menurut Hilman, pengawasan, pengendalian, serta pengamanan bahan peledak komersial itu telah diatur dalam peraturan Kapolri No 2 Tahun 2008. Polda Jawa Barat telah melakukan dua kali rekonstruksi dari awal berangkat di wilayah Subang sampai titik akhir di wilayah Cigudeg, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan yang didapat dari Polda Jawa Barat, kata Hilman, dua truk pengangkut detonator dan dinamit sebanyak 104 kotak itu berangkat dari Subang, Jawa Barat, menuju Marunda, Jakarta Utara.

Dua truk masuk ruas tol Cikampek dan setelah tiba di Marunda, sopir memindahkan sebanyak 24 kotak dinamit ke truk lain untuk dibawa ke Nusa Tenggara Timur (NTT) lewat Surabaya. Setelah itu, kedua truk bergabung dengan dua truk lain menuju arah Bogor melewati Pondok Indah.

Namun, satu kendaraan mengalami kempes ban dan dilakukan penggantian selama 20 menit, kemudian dilanjutkan perjalanan keluar pintu tol Bumi Serpong Damai (BSD). Dua truk yang salah satunya berisi dinamit berhenti untuk makan di pinggir jalan BSD selama 20 menit.

Dua truk lain tetap melanjutkan perjalanan dan menunggu selama 20 menit di Cisauk, Tangerang. Selanjutnya keempat truk itu melanjutkan perjalanan ke arah Cigudeg melalui Legok, Tangerang, dan Parung Panjang, Bogor, hingga akhirnya sampai di gudang BSP sekitar pukul 04.30 WIB.

Karena masih gelap, sopir bersama petugas lainnya beristirahat di dalam pagar gudang BSP. Sekitar pukul 06.30, pengemudi memeriksa kondisi barang yang dibawa dan melihat kondisi terpal penutup kotak isi dinamit telah mengalami robek.

Karena curiga, petugas pun menghitung ulang dan ternyata kotak dinamit yang dibawa berkurang sebanyak dua kotak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Sumber Warta Kota
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

    Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

    Megapolitan
    5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

    5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

    Megapolitan
    7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

    7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

    Megapolitan
    Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

    Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

    Megapolitan
    Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

    Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

    Megapolitan
    Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

    Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

    Megapolitan
    Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

    Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

    Megapolitan
    Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

    Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

    Megapolitan
    Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

    Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

    Megapolitan
    Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

    Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

    Megapolitan
    Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

    Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

    Megapolitan
    Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

    Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

    Megapolitan
    Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

    Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

    Megapolitan
    Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

    Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

    Megapolitan
    Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

    Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com