Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tak Masalah Dana Hibah MRT Berkurang Rp 2 Triliun

Kompas.com - 03/07/2013, 16:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku santai dana hibah untuk pembangunan transportasi massal berbasis rel atau mass rapid transit (MRT) terpotong hingga Rp 2 triliun.

Menurut Basuki, pemerintah pusat mengkhawatirkan tidak terserapnya anggaran yang akan mengakibatkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) APBN semakin besar.

"Tidak apa-apa dikurangi. Pemerintah pusat tidak mau jadi SILPA (sisa lebih perhitungan anggaran) yang besar dalam APBN tahun ini," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengharapkan pemerintah pusat kembali menganggarkan dana hibah tersebut dalam APBN tahun 2014 sehingga dana tersebut dapat membantu percepatan pembangunan konstruksi fisik MRT yang akan dimulai pada Oktober 2013.

Kendati demikian, Basuki membantah pembangunan konstruksi fisik MRT molor dari jadwal yang telah ditentukan. Pengurangan dana hibah tersebut, menurutnya, hanya karena jadwal pembangunan MRT yang dimulai sedikit telat.

"Targetnya sesuai, kok. Dulu memang agak telat awalnya. Ini sudah sesuai dengan jadwal yang sudah kita tentukan," kata Basuki.

Sebelumnya Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Endang Widjajanti mengatakan pengurangan dana hibah dari pemerintah pusat ke Pemprov DKI karena hingga saat ini pengerjaan konstruksi fisik pembangunan MRT masih belum dimulai. Berdasarkan perjanjian awal, konstruksi fisik MRT harus dilaksanakan pada awal 2013.

Seiring dengan tarik ulur dan perkembangannya, pelaksanaan konstruksi fisik baru akan dikerjakan pada Oktober 2013 mendatang. Awalnya pemerintah pusat memberikan dana hibah Rp 3,7 triliun dengan catatan pembangunan konstruksi fisik dapat dilakukan pada awal 2013. Namun, karena penandatanganan kontrak kerja sama dengan dua konsorsium pemenang lelang tiga paket fisik bawah tanah baru dilakukan Juni lalu dan pembangunan baru akan dilaksanakan pada Oktober mendatang, maka dana hibah berkurang menjadi Rp 1,7 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

    PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

    Megapolitan
    Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

    Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

    Megapolitan
    Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

    Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

    Megapolitan
    DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

    DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

    Megapolitan
    Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

    Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

    Megapolitan
    Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

    Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

    Megapolitan
    Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

    Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

    Megapolitan
    Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

    Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

    Megapolitan
    Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

    Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

    Megapolitan
    Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

    Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

    Megapolitan
    Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

    Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

    Megapolitan
    Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

    Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

    Megapolitan
    Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

    Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

    Megapolitan
    Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

    Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

    Megapolitan
    BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

    BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com