Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tutup Gang Tempat Karyawati Diperkosa

Kompas.com - 04/07/2013, 02:30 WIB
Laksono Hari Wiwoho,
Ariane Meida

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah gang dekat Jalan Pramuka, Jakarta Timur, yang diduga menjadi lokasi pemerkosaan terhadap seorang karyawati berinisial MC, ditutup warga.

"Mohon maaf jalan ditutup silakan melalui gang sebelah (Gang Ma'atum). Terima kasih," demikian tulis warga pada selembar kertas yang ditempelkan di mulut gang dan di dekat tembok yang belum selesai dibangun, Rabu (3/7/2013) sore.

Ketua RT 11/RW 05, Hartono (61), mengatakan, warga ingin menutup gang itu supaya peristiwa pemerkosaan yang diduga dialami MC tidak terulang lagi.

"(Gang) kami tutup dengan membangun tembok sejak Minggu (30/6/2013) kemarin bersama warga. Kami tidak ingin lagi terjadi tindak kejahatan di gang tersebut, jadi lebih baik ditutup," ujar Hartono.

Berdasarkan pantauan, tembok penutup gang itu setinggi dada orang dewasa dan pada bagian atasnya dipasangi pecahan kaca. Tembok ini dibangun di dekat ujung gang yang mengarah ke Jalan Pramuka.

Gang yang ditutup itu memiliki lebar sekitar satu meter dan panjang seratus meter. Bagian kiri dan kanan gang itu berupa dinding setinggi dua sampai empat meter.

Penerangan di sepanjang gang itu berasal dari tiga lampu yang dipasang berjajar di sepanjang tembok.

Di area mulut dan sepanjang gang tak ada rumah. Bangunan satu-satunya adalah kantor notaris di samping kiri mulut gang, yang memiliki dua lantai. Jendela lantai dua kantor notaris itu menghadap ke gang. Adapun di sebelah kanan mulut gang hanya ada lahan kosong.

Tepat di depan mulut gang, terdapat tangga menuju halte transjakarta LIA Pramuka. 

Mengenai kasus pemerkosaan di gang itu, MC mengaku menjadi korban pada Kamis (20/6/2013) malam. Menurut MC, saat itu ia berjalan dari kantor ke arah Jalan Pramuka dan diperkosa oleh orang yang berpapasan dengannya. MC mengaku sudah berteriak dan melawan, tetapi tak ada orang datang membantu.

Kasus ini masih diselidiki polisi. Ada kemungkinan MC membuat laporan palsu karena polisi menemukan bahwa MC tidak berjalan di gang itu sendirian, tetapi bersama seorang pria rekan sekantornya, CK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com