JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang ayam di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, mengeluhkan harga ayam potong yang terus merangkak naik. Kenaikan harga ini terjadi setelah harga bahan bakar minyak naik dan menjelang bulan puasa.
Akibat kenaikan harga ayam itu, para pedagang berencana melakukan aksi mogok jualan pada Senin (1/7/2013) lalu. Namun, aksi tersebut batal dilakukan.
"Harganya mahal, terus barang (ayamnya) enggak ada. Baru tahun ini yang paling tinggi melejitnya itu. Tahun-tahun kemarin enggak kayak gini. Yang susah itu kemarin di peternaknya enggak ada stok, tapi sekarang sudah banyak," ujar Sabar.
Pedagang lain, Umar Sumarno (43), membenarkan bahwa ada rencana mogok jualan di kalangan pedagang ayam. Namun, menurutnya, ada pro dan kontra atas rencana itu sehingga rencana itu batal dilakukan.
"Ya, ada kemarin, cuma sekelentingan doang. Masalahnya harga setinggi langit. Yang beli maunya murah. Kalau Lebaran kan orang maunya murah," ujar Umar.
Umar mengatakan, sebagai pedagang, ia hanya mengikuti perkembangan pasar. Ia memprediksi rencana mogok berjualan tidak bakal terjadi.
"Ya, kita tinggal ngikutin saja. Sekarang babak belur, nyari untungnya susah," ujar Umar.
Harga ayam merangkak naik menjadi Rp 25.000 per kilogram setelah harga BBM bersubsidi dinaikkan. Sebelumnya, harga paling mahal berada di kisaran Rp 20.000 per kilogram. Kenaikan harga ayam ini diprediksi akan normal kembali setelah Lebaran berakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.