Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sesalkan Ada Warga Miskin Tak Dapat BLSM

Kompas.com - 05/07/2013, 16:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyesalkan data Badan Pusat Statistik yang kurang akurat tentang warga miskin. Akibatnya, banyak warga miskin yang tidak menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM atau balsem).

"Enggak tahu kenapa gitu. Datanya BPS gimana sih, kayak enggak tahu saja," ujar Jokowi saat hendak beranjak dari kantornya, Jumat (5/7/2013).

Meski demikian, Jokowi enggan berbicara terlalu jauh tentang hal tersebut karena merasa itu bukan wewenangnya. Ia memilih melakukan "operasi diam-diam" dengan memberikan bantuan ke sejumlah warga miskin yang tak tersentuh BLSM.

"Kok tahu saya kasih? Orang saya enggak ke sana juga, kan? Ya, kemarin saya kirim," kata Jokowi tentang bantuan uang yang ia berikan kepada Isroni alias Yoyon (62), warga miskin di Pecenongan, Jakarta Pusat.

Jokowi mengaku tak hapal jumlah warga miskin yang sudah ia bantu. Yang terakhir ia tahu, ia memberikannya kepada Yoyon dan seorang pria yang mengidap penyakit meningitis di Jakarta Barat. Jokowi mengaku tidak memiliki maksud apa-apa atas pemberian "bantuan langsung Jokowi" itu.

"Atas dasar apa, ya? Ya, dia harusnya dapat, kok malah enggak dapat. Itu saja," katanya.

Dua hari lalu seorang ajudan Jokowi mengunjungi rumah Isroni atau Yoyon (62) yang tinggal di gubuk reyot di Jalan Kingkit I No 20, RT 09/RW 04, Pecenongan, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat. Melalui ajudannya, Jokowi memberikan uang sebesar Rp 600.000.

Yoyon yang tinggal hanya beberapa ratus meter dari Istana Presiden tidak mendapat BLSM. Padahal, sehari-hari janda miskin itu hidup dengan mengandalkan bantuan tetangganya. Dua tahun lalu, ia masuk dalam daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT). Entah bagaimana, namanya kini tidak ada dalam daftar penerima BLSM. Padahal, Yoyon masih tergolong miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

    Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

    Megapolitan
    Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

    Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

    Megapolitan
    Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

    Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

    Megapolitan
    Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

    Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

    Megapolitan
    Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

    Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

    Megapolitan
    Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

    Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

    Megapolitan
    Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

    Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

    Megapolitan
    Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

    Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

    Megapolitan
    Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

    Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

    Megapolitan
    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

    Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

    Megapolitan
    Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

    Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

    Megapolitan
    Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

    Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

    Megapolitan
    Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

    Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

    Megapolitan
    Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

    Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

    Megapolitan
    Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

    Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com