"Kalau ada hal yang begitu, kita akan cari bukunya, kita tegur penerbitnya. Kalau tidak sesuai, kita akan tarik bukunya," kata Dirjen Pendidikan Dasar, Musliar, Rabu (10/7/2013).
Sebelumnya, sejumlah orangtua siswa kelas VI di beberapa sekolah negeri di Bogor dikejutkan dengan munculnya buku tambahan pelajaran Bahasa Indonesia yang memuat kisah vulgar. Mereka mendesak agar buku itu ditarik.
"Pagi ini ada orangtua siswa yang melapor ke saya. Sementara ini, kami ketahui buku pelajaran pendamping itu digunakan di SDN Gunung Geda dan SDN Polisi 4," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fetty Qondarsyah, Rabu (10/7/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.