Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Lapak PKL Tanah Abang Kembali Ditertibkan

Kompas.com - 11/07/2013, 12:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Untuk kesekian kalinya, ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Kebon Jati, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali ditertibkan, Kamis (11/7/2013). Penertiban kali ini merupakan penertiban yang ketujuh sejak 5 Juni 2013.

Kepala Satpol PP Kecamatan Tanah Abang Maju Siburian mengatakan, penertiban hari ini dilakukan mulai tadi pukul 05.00 WIB. "Sekarang kita mengerahkan 150 personel untuk melakukan penjagaan," kata Maju di lokasi penertiban.

Maju tidak dapat menaksir jumlah PKL yang ditertibkan. Ia mengatakan, Satpol PP mengerahkan enam truk untuk mengangkut lapak-lapak PKL yang dibongkar. Para PKL diimbau untuk segera menempati kios-kios di lantai tiga dan empat di Blok G Pasar Tanah Abang.

"Kita akan coba terus agar mereka mau berdagang di pasar. Pasarnya juga sedang dibenahi terus," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di Jalan Kebon Jati, Kamis siang, trotoar di jalan tersebut sudah bersih dari kios pedagang. Puluhan petugas Satpol PP masih berjaga-jaga pasca-penertiban pada pagi tadi. Hal tersebut membuat arus lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tersebut, terutama dari arah stasiun menuju arah Pasar Blok A, relatif lancar.

Sementara itu, di dalam bangunan Pasar Blok G, terutama di lantai tiga dan empat, ratusan kios tampak kosong tak dimanfaatkan. Beberapa kios tampak rusak dan kondisinya tak layak untuk ditempati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

    Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

    Megapolitan
    Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

    Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

    Megapolitan
    Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

    Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

    Megapolitan
    Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

    Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

    Megapolitan
    Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

    Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

    Megapolitan
    Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

    Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

    Megapolitan
    Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

    Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

    Megapolitan
    Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

    Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

    Megapolitan
    Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

    Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

    Megapolitan
    Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

    Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

    Megapolitan
    Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

    Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

    Megapolitan
    Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

    Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

    Megapolitan
    Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

    Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

    Megapolitan
    Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

    Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

    Megapolitan
    8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

    8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com