Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Preman Dilakukan Sepanjang Ramadhan

Kompas.com - 11/07/2013, 19:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang Ramadhan, Polda Metro Jaya akan melakukan razia preman. Titik-titik yang menjadi sasaran ialah terminal bus dan pasar.

"Kita akan lakukan terus razia preman ini sampai Lebaran. Lokasinya seperti terminal bus, perempatan, pasar, atau tempat lain yang diduga menjadi tempat premanisme dan rawan tindak kejahatan jalanan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/7/2013).

Rikwanto mengatakan, operasi bersandikan Operasi Cipta Kondisi dan Operasi Pekat ini digelar dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif di Jakarta selama bulan suci Ramadhan. Tujuannya ialah untuk menghilangkan kerisauan warga terhadap keberadaan preman.

Operasi Cipta Kondisi dan Operasi Pekat dilakukan secara serentak sejak Rabu (10/7) kemarin. Pada saat itu, polisi mengamankan 39 orang yang diduga preman dari tiga lokasi terminal bus di Jakarta, yakni di Terminal Bus Pulogadung, Terminal Bus Kampung Rambutan, dan Terminal Lebak Bulus.

Di Terminal Pulogadung, polisi mengamankan 24 orang, sementara di Terminal Kampung Rambutan diamankan 7 orang, dan di Terminal Lebak Bulus diamankan 8 orang sehingga total ada 39 orang yang diamankan.

Dari ke 39 preman yang diamankan pada Rabu kemarin ini, kata Rikwanto, mereka dilepas dan diperbolehkan pulang setelah didata. Dari hasil pemeriksaan, mereka tidak tersangkut kasus pidana apa pun. Dari 39 orang itu ada yang bekerja sebagai calo, timer, sopir tembak, dan pengamen.

"Mereka sudah didata di Direktorat Reserse Kriminal Umum. Setelah didata, difoto, tidak ditemukan hal-hal yang bisa dikaitkan dengan hal-hal pidana atau berkaitan dengan undang-undang darurat sehingga kita kembalikan lagi mereka ke masyarakat dan sebelumnya kami berikan imbauan dan nasihat," papar Rikwanto.

Rikwanto mengatakan, dalam Operasi Cipta Kondisi ini, polisi tidak hanya menyasar preman, tetapi juga akan menggelar razia petasan, miras, dan aksi kebut-kebutan. "Itu semua sasaran kami dalam operasi ini," kata Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com