Kepala UP Bus Sekolah DKI Jakarta Nurhayati Sinaga mengatakan, trayek bus sekolah yang bermasalah karena ada keberatan dari sopir angkot. Trayek yang bersinggungan, kata dia, beberapa di antaranya dari angkutan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang melintas di kawasan Rorotan dan Marunda.
"Meski demikian, kami terus melakukan pembicaraan dengan mereka. Masih tahap negosiasi," kata Nurhayati di Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Nurhayati mengatakan, pihaknya sudah mengajak bicara pengelola angkot itu. Dia berharap nantinya bus sekolah tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Secara umum bus sekolah itu akan dioperasikan berbarengan dengan masuknya anak-anak sekolah. Hal ini juga telah diuji coba sejak 17 Juni 2013. "Bus sekolah yang kami gunakan adalah yang jenis mikro dengan kapasitas 20 tempat duduk," terangnya.
Dari uji coba tersebut, satu trayek bus sekolah yang menghubungkan Pulogebang (Jakarta Timur) dan kawasan Rorotan dan Marunda (Jakarta Utara) bersinggungan dengan KWK 05 trayek Tanjung Priok-Bulakturi. Selain itu, KWK 02 trayek Semper-Rorotan.
Untuk melayani seluruh trayek, kata Nurhayati, UP Bus Sekolah DKI Jakarta mengoperasikan sebanyak 29 bus sekolah. "Satu bus lagi disiapkan untuk cadangan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.