Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Master: Pemerintah Seharusnya Melindungi

Kompas.com - 13/07/2013, 17:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Sekolah Masjid Terminal (Master) sangat berharap bangunan sekolah yang berlokasi di dalam Terminal Depok itu tidak tergusur dengan adanya pembangunan pusat perbelanjaan.

Seperti diberitakan, dari 6.000 meter persegi lahan Sekolah Master, 2.000 meter persegi di antaranya merupakan lahan milik Pemerintah Kota Depok. Di lahan milik Pemkot itulah pusat perbelanjaan itu bakal dibangun.

"Kita bisa kerja sama, sebagai mitra, untuk pelayanan kaum duafa demi bekal mereka ke depan. Jadi pemerintah harus mendampingi dan memberikan perlindungan. Sehingga (Sekolah Master) ini menjadi gerakan sosial yang difasilitasi dan didukung oleh Pemda," kata Nurokhim, saat ditemui di Sekolah Master, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2013).

Lebih lanjut, Nurokhim mengatakan, selama ini hubungan Sekolah Master dengan instansi lain seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kepolisian dan TNI, telah terjalin dengan baik. Dia sangat berharap Pemkot mau membantu agar sekolah untuk anak jalanan dan kaum duafa itu tidak tergusur.

"Jangan sampai karena investor hubungan ini menjadi tidak baik," ujarnya.

Nurokhim berpendapat, seharusnya pengembang memberi dukungan pada lembaga pendidikan sosial seperti Sekolah Master, bukan justru melakukan penggusuran. "Seharusnya mensuport, melengkapi, apa sih kurangnya, apa yang perlu dibantu," ucapnya.

Pihaknya berharap pengembang tidak akan mengorbankan bangunan pendidikan bagi anak jalanan dan kaum duafa itu. Apabila penggusuran itu terpaksa dilakukan, dia hanya meminta pengembang bersedia membangun gedung baru di tempat lainnya di lahan milik Sekolah Master.

"Lahan lain kita sudah ada di sekitar sini. Ada harapan dia mau membangunkan lagi di lahan yang punya Sekolah Master. Itu solusi yang kita harapkan yang baik," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com