Seperti diberitakan, dari 6.000 meter persegi lahan Sekolah Master, 2.000 meter persegi di antaranya merupakan lahan milik Pemerintah Kota Depok. Di lahan milik Pemkot itulah pusat perbelanjaan itu bakal dibangun.
"Kita bisa kerja sama, sebagai mitra, untuk pelayanan kaum duafa demi bekal mereka ke depan. Jadi pemerintah harus mendampingi dan memberikan perlindungan. Sehingga (Sekolah Master) ini menjadi gerakan sosial yang difasilitasi dan didukung oleh Pemda," kata Nurokhim, saat ditemui di Sekolah Master, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2013).
Lebih lanjut, Nurokhim mengatakan, selama ini hubungan Sekolah Master dengan instansi lain seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kepolisian dan TNI, telah terjalin dengan baik. Dia sangat berharap Pemkot mau membantu agar sekolah untuk anak jalanan dan kaum duafa itu tidak tergusur.
"Jangan sampai karena investor hubungan ini menjadi tidak baik," ujarnya.
Nurokhim berpendapat, seharusnya pengembang memberi dukungan pada lembaga pendidikan sosial seperti Sekolah Master, bukan justru melakukan penggusuran. "Seharusnya mensuport, melengkapi, apa sih kurangnya, apa yang perlu dibantu," ucapnya.
Pihaknya berharap pengembang tidak akan mengorbankan bangunan pendidikan bagi anak jalanan dan kaum duafa itu. Apabila penggusuran itu terpaksa dilakukan, dia hanya meminta pengembang bersedia membangun gedung baru di tempat lainnya di lahan milik Sekolah Master.
"Lahan lain kita sudah ada di sekitar sini. Ada harapan dia mau membangunkan lagi di lahan yang punya Sekolah Master. Itu solusi yang kita harapkan yang baik," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.