"Sia (SA) biasanya selalu keluar beli makan. Dia juga sering ngobrol sama warga. Makanya saya bingung kok dia tidak pernah keliatan sejak dua minggu ini," ujar seorang tetangga, Cici, Minggu (14/7/2013).
Menurut keterangan warga, SA adalah ibu empat anak. Suaminya, anak kedua, dan anak ketiga sudah meninggal dunia. Sehari-hari, SA tinggal di rumah itu hanya bersama anak bungsunya, S, yang diduga punya masalah kejiwaan. Adapun anak sulung SA, B (54), tinggal di Semarang, Jawa Tengah.
Pada Sabtu (13/7/2013), B datang untuk menjenguk SA. Orang pertama yang bertemu di rumah dengan B adalah S.
B pun bertanya kepada S tentang keberadaan SA. S menjawab bahwa SA sudah meninggal, tetapi diam saja ketika B bertanya di mana SA dimakamkan. B kemudian pergi mencari informasi soal SA ke tetangga.
Menurut tetangga, tak ada warga lingkungan itu yang meninggal dalam beberapa waktu terakhir. B dan warga lantas kembali ke rumah SA dan memeriksa setiap ruangan. Di salah satu kamar, mereka menemukan tengkorak, tulang belulang, dan potongan daging, yang diduga potongan badan SA.
B kemudian menghubungi Polsek Tanah Abang untuk melaporkan temuan tersebut pada Minggu (14/7/2013) dini hari. Oleh polisi, potongan tubuh itu dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diperiksa. Adapun B dan S dibawa ke Mapolsek Tanah Abang untuk dimintai keterangan.
Pada Minggu (14/7/2013) sekitar pukul 06.00, polisi mengirim S ke Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani tes kejiwaan. Hasilnya diperkirakan akan diketahui dalam satu pekan.
Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, menunggu hasil tes forensik RSCM terhadap potongan jenazah dan tes kejiwaan S.
Namun, berdasar penyelidikan sejauh ini, SA lebih dulu meninggal dunia dan kemudian dimutilasi. S diduga memutilasi SA karena tak tahu harus berbuat apa. Menurut warga, S sayang kepada SA.
"Ketika ditanya polisi, dia (S) bilang kalau ibunya sudah meninggal dan dia tidak tahu harus ngapain," ujar ketua RT tempat SA tinggal, Yusbianto.
"Kalau dilihat sih saya tidak yakin jika S sudah membunuh ibunya. Kalau dilihat kan SA juga sudah tua, badannya juga sudah kurus sekali. Mungkin dia meninggal, lalu di rumahnya kan hanya ada S. Karena dia agak-agak (punya masalah kejiwaan) mungkin dia bingung mau diapain," tambah Yusbianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.