Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Kerja Diperpendek, PNS DKI Asyik Tidur-tiduran di Mushala

Kompas.com - 17/07/2013, 14:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat Ramadhan, jam kerja PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta diperpendek. Namun, seusai shalat zuhur, sebagian dari mereka malah tidur-tiduran.

Hal ini terlihat di lantai dasar gedung Blok G, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/7/2013). Pengamatan Wartakotalive.com, puluhan PNS DKI tampak bercengkerama dengan posisi tiduran di area Blok G yang diubah menjadi tempat shalat ini.

Mereka berjejeran di karpet yang digelar pengurus Mushala Fatahillah, Balaikota. Sedianya, karpet digunakan untuk shalat. Namun, seusai beribadah, para PNS ini tidur, bahkan ada yang sampai mendengkur keras. Hanya satu orang yang terlihat membaca Al Quran.

Padahal, para PNS ini hanya diberikan waktu untuk shalat selama 30 menit mulai pukul 12.00 hingga 12.30. Namun hingga 13.30, puluhan PNS masih terlihat tertidur pulas.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama Ramadhan 1434 Hijriah, Pemprov DKI melakukan pengaturan jam masuk dan pulang kerja PNS. Bila biasanya jam kerja PNS dimulai pukul 07.30 hingga 16.00, selama Ramadhan jam kerja PNS DKI berkurang sebanyak 1,5 jam, yaitu masuk kerja mulai pukul 08.00 dan pulang 15.00.

Pengurangan jam kerja tersebut sesuai arahan keputusan bersama Kementerian Agama serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN RB) agar semua PNS di Indonesia dapat bekerja dan beribadah secara berimbang.

Pengaturan jam kerja PNS selama Ramadhan berlaku setiap hari Senin hingga Kamis. Pada Jumat, jam pulang PNS lebih lama 30 menit, yaitu pukul 15.30, dengan waktu istirahat pukul 11.30-12.30.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI I Made Karmayoga sebelumnya menegaskan, meski jam kerja berubah selama bulan puasa, hal itu tetap akan diimplementasikan sesuai peraturan yang berlaku, misalnya disesuaikan dengan sistem absensi elektronik untuk penghitungan besaran tunjangan kinerja daerah (TKD).

"Tidak ada alasan bermalas-malasan. Istirahat juga diberikan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com