Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Iba, Perampok di Serpong Buatkan Susu dan Tidurkan Bayi Korban

Kompas.com - 22/07/2013, 20:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Walau dikenal kejam dan sadis saat beraksi, komplotan perampok ini tidak tega melukai bayi anak korban. Perampok bahkan sempat menimang dan membuatkan susu untuk bayi tersebut.

Cerita itu muncul setelah polisi menangkap komplotan perampok pimpinan seorang petinju amatir berinisial GS. Anggota komplotan ini merupakan residivis perampok dan kerap mengincar kompleks perumahan mewah. Aksi terakhir mereka terjadi di salah satu rumah di perumahan BSD Parkland Provance, Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (22/6/2013) sekitar pukul 01.00.

KM (30), salah seorang anggota perampok, mengatakan, ketika mereka menyekap korban dan istrinya, anak korban yang berusia 4 bulan kaget hingga terbangun dan menangis. "Namun, salah satu tersangka (KM) menimang sang bayi dan membuatkannya susu agar si bayi tenang," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/7/2013).

KM mengatakan bisa menenangkan sang bayi karena nalurinya sebagai seorang ayah. Saat dipertemukan kepada wartawan, ia mengaku kasihan dan iba kepada bayi tersebut. Ia melakukan semua itu karena ia juga memiliki anak dan sedikit-banyak tahu bagaimana menimang bayi dan menenangkannya.

Dalam pengakuannya, KM mengaku tak sedikit pun tebersit keinginan untuk melukai bayi itu. "Saya coba membuatnya tenang dan tidur lagi. Tapi, saya tahu saat itu bayinya haus," ujarnya.

Setelah itu, KM bertanya kepada istri korban tentang cara menenangkan bayi tersebut. Seperti ia duga, korban mengatakan bahwa anak tersebut bakal menangis terus jika tidak diberi susu. "Lalu saya tanya, bagaimana kalau dibuatkan susu," katanya.

Korban yang sudah disekap dengan kaki dan tangan diikat sumbu kompor kemudian mengarahkan KM untuk menyeduh air dan menambahkan dua sendok susu formula. Korban juga meminta pelaku mencampur air panas dan air dingin. "Tinggal saya ikuti saja," kata KM.

Setelah susu siap, pelaku menimang sang bayi dan memberinya susu. Setelah bayi tertidur, ia meletakkan bayi di kasur dan memberikan bantal serta guling di sampingnya agar bayi tak terjatuh. KM mengaku tidak berniat melukai korban, meski korban memergokinya.

"Kami juga masih punya rasa kasihan. Jadi, korban tidak kami lukai, cuma kami ikat sebab incaran kami adalah harta korban," katanya.

Setelah situasi di dalam rumah korban terkendali, para tersangka kemudian leluasa mengambil barang-barang berharga milik korban. Mereka membawa satu laptop dan satu iPad di meja depan, satu BlackBerry di kamar, Samsung Galaxy Note, iPhone, uang Rp 3 juta, kartu ATM korban, perhiasan berupa cincin dan kalung, sejumlah uang dollar Singapura dan Australia, serta uang ringgit Malaysia.

Para pelaku kemudian kabur dengan cara memanjat tembok dan berjalan kaki sampai perempatan jalan. Mereka kemudian naik angkutan dan menyambung dengan taksi menuju Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com