Dewi bersama anaknya, Siti Salwa (11), yang masih duduk di kelas V SD ini kemudian menembus banjir sambil mendorong ember yang berisi pakaian, tas, dan makanan mereka. "Kalau ketinggian air 1 meter, anak saya gendong," kata Dewi.
Sementara itu, warga Kelurahan Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, menyatakan bahwa banjir yang terjadi Senin (22/7) bukanlah banjir pertama pada Juli tahun ini.
"Dua minggu yang lalu, rumah saya juga terkena banjir," kata Dedi (52), warga RT 011, RW 002.
Namun, banjir dua pekan lalu, menurut Dedi, tidak separah banjir Senin kemarin. Banjir dua pekan lalu surut dalam setengah hari. "Banjir kali ini sudah seharian belum surut. Surutnya lama karena dua kali dapat kiriman air dari Bogor," tutur Dedi.
Menurut Dedi, air Sungai Ciliwung pertama kali naik sekitar pukul 03.00. Namun, sekitar pukul 08.00 air sempat surut. "Air naik lagi sejam kemudian," ujarnya.
Di Kelurahan Cawang, air merendam ratusan rumah di dua RW, yakni RW 001 dan RW 002. Di RW 001, ada satu RT yang terendam, sementara di RW 002 ada empat RT yang terendam. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Juanda (50), Ketua RW 002, Kelurahan Cawang, menuturkan, banjir yang melanda RW 002 mengenangi RT 009, 010, 011, dan 012. "Ada 700-an rumah warga yang terendam," ujarnya.
Namun, semua warga masih bertahan di rumahnya. (K08)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.