Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Unjuk Rasa, Kaca Jendela KPUD Kota Tangerang Dilempar

Kompas.com - 25/07/2013, 13:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kaca di salah satu jendela di kantor KPUD Kota Tangerang pecah dilempar orang tak dikenal, Kamis (25/7/2013). Pada saat bersamaan, aksi unjuk rasa sedang dilakukan massa pendukung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang, Arief R Wismansyah-Sachrudin, di depan kantor KPUD Kota Tangerang.

Massa pun sontak menuding ada oknum-oknum tertentu yang ingin demonstrasi mereka dibubarkan paksa oleh aparat keamanan. Ratusan massa itu pun menyanyikan yel-yel agar tidak terpancing dengan aksi pelemparan tersebut.

"Hati-hati, hati-hati, itu provokasi. Jangan terpancing, itu bukan anggota kita yang melakukan," teriak salah satu orator, Dedi Anwar.

Demonstran menginginkan agar perwakilan KPUD menemui mereka. Namun, hingga pukul 13.00 WIB, belum ada perwakilan DPRD yang mendatangi demonstran. Ratusan polisi telah dikerahkan untuk pengamanan aksi unjuk rasa, baik di halaman kantor KPUD maupun di ruas jalan depan kantor.

"Jika tidak ada anggota KPUD yang mau menemui, artinya KPUD pengecut. Jika tidak ada yang mau menemui, biar kita yang memaksa masuk ke dalam," kata Dedi.

Hari ini KPUD Kota Tangerang melakukan rapat pleno untuk menetapkan pasangan peserta yang berhak maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang. Meski pengumuman belum dilakukan, beredar kabar bahwa pasangan Arief-Sachrudin tidak akan diloloskan oleh KPUD. Hal itu karena Sachrudin tidak diizinkan untuk mengundurkan diri oleh Wahidin Halim.

Hingga pukul 12.00 siang ini, surat pengunduran diri Sachrudin belum juga dikeluarkan karena belum ditandatangani oleh Wahidin. Padahal, pengumuman akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB siang ini. Sampai berita ini ditayangkan, KPUD Kota Tangerang masih melakukan rapat pleno.

Ada empat bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang. Mereka adalah pasangan Arief R Wismansyah-Sachrudin, Dedi Gumelar-Suratno Abu Bakar, Abdul Syukur-Hilmi Fuad, dan Harry Mulya Zein-Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com