Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, kesulitan itu disebabkan banyak alat berat untuk pengelolaan sampah yang dimiliki pemprov dalam kondisi rusak.
"Masih ada kendala, terutama untuk pengangkatan sampah yang ada di sungai. Kendala utamanya, banyak alat berat yang berfungsi mengangkat sampah kebanyakan rusak. Jadi, timbunan sampah di sungai sulit diangkat," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Basuki yang akrab disapa Ahok ini menuturkan, Pemprov hanya memiliki 600 unit alat berat pengeruk sampah. Dari jumlah tersebut, sebagian kecil sudah dipakai selama 15 tahun.
Sementara mayoritas alat lain, kata Ahok, sudah dipakai selama 30 tahun terakhir. "Itu juga dioperasionalkan secara terpaksa. Tapi saat ini, banyak dari alat itu yang mengalami kerusakan sehinga tak beroperasi," imbuhnya.
Selain persoalan alat, mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengatakan, faktor pelimpahan kewenangan dari Dinas Pekerjaan Umum DKI ke Dinas Kebersihan DKI menjadi alasan kurang maksimalnya pengelolaan sampah.
"Ini kan dalam proses pengalihan wewenang. Ini ke depan justru akan mempercepat pekerjaan dan efisiensi anggaran," tutur Ahok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.