Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ruas Tol Dalam Kota Dibangun Tahun Depan

Kompas.com - 29/07/2013, 11:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Frans Sunito mengatakan, tahun depan pihaknya sudah bisa melakukan pembangunan fisik dua ruas tol dalam kota yang menjadi prioritas. Dua ruas tol dalam kota itu antara lain Sunter-Semanan dan Semanan-Pulo Gebang. Dua ruas tol itu menjadi prioritas karena menjadi jalur keluar masuk truk dari Tanjung Priok.

"Dimulai dengan dua ruas tol dulu, yang timur-barat, baru dilanjutkan dengan empat ruas lainnya. Memang bertahap, tahapannya kan memang timur-barat dahulu," kata Frans, di Balaikota Jakarta, Senin (29/7/2013).

Ia mengaku tak memiliki target kapan dua ruas tol itu dapat dilintasi oleh kendaraan. Pasalnya, ia menginginkan agar dua atau bahkan enam ruas tol yang ada itu terpadu dengan angkutan massal. Oleh karena itu, nanti saat pembangunan, akan ada shelter  transjakarta di lintasan tol dalam kota tersebut.

"Meskipun saya selalu katakan, kalau di jalan tol kita pun nanti pasti ada angkutan BRT (Bus Rapid Transit) nya. Jadi, bukan cuma untuk kendaraan pribadi saja," kata Frans.

Setelah DKI memulai megaproyek transportasi massal berbasis rel, mass rapid transit (MRT) dan monorel pada Oktober tahun ini, pelaksanaan pembangunan fisik dua ruas tol akan dimulai tahun depan. Frans pun mengharapkan pertengahan tahun depan atau awal semester II, telah dimulai pengerjaan fisiknya.

Pembangunan megaproyek senilai Rp 42 triliun itu pun, kata dia, telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017. "Setahu saya sih untuk enam-enamnya ruas itu sudah masuk RPJMD. Tapi sekali lagi, kita tunggulah mulainya dua moda transportasi massal berbasis rel itu," kata Frans.

Sementara itu, kata dia, belum dilakukan lelang tender untuk menetapkan kontraktor yang mengerjakan dua ruas tol itu. Saat ini, pihak PT JTD masih dalam proses desain. Selanjutnya, mereka akan menyusun desain detail untuk tender, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com