JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siap menerima teguran dari atasan karena ucapannya yang dinilai bernada keras.
Hal itu disampaikannya terkait desakan dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD DKI agar Menteri Dalam Negeri "menjewer" Basuki dengan memberikan teguran keras. Desakan itu muncul setelah Basuki memberikan pernyataan tegas kepada para pedagang kaki lima di Tanah Abang untuk tidak lagi berjualan di badan jalan.
"Jewer? Okelah. Kuping aku sudah cukup panjang," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (30/7/2013).Ketua Umum DPP APKLI Ali Mahsun mengatakan, pernyataan Basuki yang akan memidanakan PKL yang menolak direlokasi ke Blok G Tanah Abang telah membuat PKL takut. APKLI mendesak Basuki untuk meminta maaf kepada PKL atas ucapannya tersebut. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana menyebutkan bahwa sebagai pejabat negara, Basuki tak boleh sembarangan memberikan pernyataan.
Secara terpisah, Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Matnoor Tindoan menyatakan, pernyataan keras yang dilontarkan Basuki telah melanggar peraturan. Ucapan Basuki tentang adanya oknum DPRD yang "bermain" di balik PKL Tanah Abang juga dianggap sempat menyinggung Lunggana.
Tadi malam Basuki menelepon Lunggana untuk bertemu dan menjelaskan permasalahan yang terjadi. Namun, Basuki tidak memberikan jawaban ketika ditanya apakah telah bertemu dengan pria yang kerap disapa "Haji Lulung" tersebut.
Basuki mengatakan, pertemuan dengan Lulung dapat dilakukan pada berbagai kesempatan. "Nanti (sidang) paripurna, kalau Gubernur (DKI Joko Widodo) suruh saya juga ketemu. Halalbihalal bisa juga ketemu," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.