Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dapat Dipastikan Kapan Pasokan Air Jakarta Kembali Normal

Kompas.com - 06/08/2013, 06:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
Kerusakan panel listrik pompa penyedia air baku Perum Jasa Tirta II di Kalimalang, Jakarta Timur, belum tertangani. Petugas belum dapat memastikan kapan perbaikan selesai. Akibatnya, distribusi air ke operator PT Palyja akan defisit dalam beberapa hari ke depan.

"Belum ada pompa yang dapat dioperasikan karena panel listriknya masih diperbaiki. Kami berusaha sebaik mungkin dan tak pernah berhenti untuk memperbaiki panel listrik itu," kata Kepala Divisi Bendungan Perum Jasa Tirta II Joni Panusunan, Senin (5/8/2013), ditemui di lokasi perbaikan.

Tim perbaikan kini terus berupaya memperbaiki panel listrik pompa air baku yang terbakar pada Sabtu. Fokus perbaikan panel listrik itu adalah membersihkan dan memperbaiki bagian yang terbakar. Petugas mengupayakan panel listrik dapat bekerja kembali sehingga bisa digunakan untuk menyalakan satu dari empat pompa yang ada.

”Oleh karena itu, kami masih berupaya keras agar panel listrik bisa segera baik sehingga satu pompa dapat segera dioperasikan,” katanya.

Joni tak dapat memberikan kepastian lamanya perbaikan panel listrik tersebut. Sementara itu, pasokan air baku tetap dialirkan ke pompa Instalasi Pengelolaan Air Pejompongan dengan sistem gravitasi.

Tidak maksimal

Tanpa panel listrik di instalasi pompa Perum Jasa Tirta II Cawang, distribusi air tidak bisa maksimal. Gaya gravitasi yang diandalkan tidak mampu mendorong air dalam jumlah besar. ”Tanpa panel listrik di Cawang, distribusi air ke Pejompongan berjalan lambat. Kebetulan letak Cawang lebih tinggi daripada Pejompongan,” kata Direktur Utama PD Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) Sriwidayanto Kaderi.

Dengan mengandalkan distribusi alami itu, Palyja mendapatkan suplai air dari Kali Malang 860 liter per detik, Kanal Barat 1.014 liter per detik, ditambah dengan pembelian air baku dari operator PT Aetra 450 liter per detik. Total pasokan air yang didapatkan Palyja pada Senin sebanyak 2.324 liter per detik. Volume ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan pasokan normal yang diterima Palyja sebanyak 5.600 liter per detik.

Untuk mengurangi beban warga, PD PAM Jaya mengerahkan tangki pengangkut air bersih ke warga. Warga bisa memanfaatkan layanan itu dengan syarat ada yang mengoordinasi pendistribusian. PAM Jaya membuka layanan telepon di nomor (021) 5737023 untuk menerima pengaduan terkait pasokan air bersih. Posko berada di kantor PAM Jaya di Jalan Penjernihan II, Pejompongan, Jakarta Pusat.

”Lebih baik pihak RW yang mengoordinasi. Mereka bisa menghubungi posko kami agar dapat pasokan air. Prosedur seperti ini kami terapkan agar tidak salah sasaran sehingga ada yang bertanggung jawab,” ujar Sriwidayanto.

PAM Jaya bersama operator siap menyuplai air dari 16 truk tangki, yang terdiri dari 2 truk PAM Jaya, 10 truk Palyja, dan 4 truk bantuan Kementerian Pekerjaan Umum. Setiap truk berkapasitas 4.000 sampai 5.000 liter air yang siap dipakai warga.

Posko pengaduan yang sama dibuka Palyja untuk pelanggan air bersih. Pelanggan dapat menghubungi pusat pengaduan Palyja di nomor (021) 29979999 jika membutuhkan informasi lebih lanjut. Layanan ini tersedia tujuh hari dalam seminggu selama 24 jam atau melalui website Palyja www.palyja.co.id dan layanan pesan pendek di nomor 0816725952.

Jika pada hari-hari normal keluhan pelanggan Palyja datang dari 600 orang, sejak terjadi gangguan pasokan air pada Sabtu lalu, jumlah keluhan mencapai ribuan orang setiap hari.

”Hari Minggu, keluhan yang masuk sebanyak 5.000, hari Sabtu sebanyak 3.400. Semuanya menanyakan gangguan instalasi panel pompa di Cawang, Jakarta Timur,” kata Kepala Humas Palyja Meyritha Maryanie. (K10/MDN/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com